SHARJAH (Arrahmah.id) — Sharjah, sebuah kota di Uni Emirat Arab (UAE) memutuskan tak menggelar pesta kembang api saat Tahun Baru demi solidaritas pada Palestina.
Dalam unggahan Facebook resmi mereka pada pada Selasa (26/12/2023), Kepolisian Kota Sharjah menyatakan bakal mengambil langkah-langkah hukum bagi mereka yang melanggar larangan tersebut.
“[Ini adalah] ekspresi solidaritas dan kerja sama kemanusiaan yang tulus untuk saudara-saudara kita di Jalur Gaza,” tulis polisi Kota Sharjah dalam unggahan itu, seperti dikutip Reuters (27/12).
Sharjah dengan tegas melarang pesta kembang api pada tahun baru demi menghormati rakyat Gaza, Palestina yang menderita akibat agresi militer Israel.
Sharjah adalah kota terbesar ketiga di Uni Emirat Arab (UEA) setelah Dubai dan Abu Dhabi jika dilihat berdasarkan ukuran dan populasi. Total ada tujuh kota atau emirat dalam Uni Emirat Arab.
Kendati begitu, keputusan Sharjah melarang pesta kembang api di malam tahun baru cuma berlaku di kota itu saja. Sebab perayaan publik tetap dipromosikan di kota-kota lain yang berada di UEA.
Pertunjukan kembang api pada malam tahun baru biasanya diadakan di Dubai, emirat terpadat negara itu sekaligus pusat pariwisata yang dikunjungi jutaan wisatawan setiap tahunnya.
Sementara itu, berbeda dengan Kota Sharjah UEA, kota-kota di Arab Saudi tetap merayakan malam tahun baru dengan gegap gempita. Mereka akan tetap mengadakan pesta kembang api.
Cahaya-cahaya kembang api yang meriah bakal bersemarak menghiasi langit ibu kota Arab Saudi, Riyadh untuk menghibur warga setempat dan wisatawan.
Dilansir dari Harpers Bazaar, sejumlah lokasi di Riyadh akan menjadi pusat untuk menonton pesta kembang api malam tahun baru. Di antaranya pusat kerajaan, Al Faisaliah Tower, Boulevard Riyadh City, serta Al Majdoul Tower.
Kendati begitu, ada dua kota yang tak akan pernah dihiasi gemerlap kembang api di Arab Saudi, yakni Mekkah dan Madinah. Dua kota suci umat Islam ini melarang segala bentuk perayaan yang bukan syariat Islam. (hanoum/arrahmah.id)