RIYADH (Arrahmah.id) — Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi telah menegaskan, bahwa jamaah haji tidak boleh mengulang umrah selama Ramadan dan mereka hanya berhak melakukannya sekali.
Seperti dikutip dari Saudi Gazette (25/3/2023), kebijakan itu diterapkan untuk memberikan kesempatan kepada seluruh jamaah haji lainnya yang memiliki keinginan untuk menunaikan ibadah umrah di bulan suci dan dapat menunaikan ibadah dengan mudah dan nyaman.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menekankan perlunya jamaah untuk mengeluarkan izin dari aplikasi Nusuk untuk melakukan umrah, selain pentingnya komitmen mereka terhadap waktu yang ditentukan.
Tidak ada fitur untuk mengubah tanggal umrah, namun jamaah bisa menghapus janjinya melalui aplikasi Nusuk, sebelum masuk waktu izin, baru bisa mengeluarkan izin baru.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga menegaskan, bahwa janji temu diperbarui secara berkala, mengingat jika jamaah tidak menemukan tanggal reservasi, maka mereka dapat mencari tanggal lain di lain waktu.
Sementara itu, Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS) menegaskan kembali bahwa melayani para tamu dari Dua Masjid Suci adalah tugas pemerintah Arab Saudi.
“Jumlah peziarah berlipat ganda dari tahun ke tahun dengan upaya semua orang di negara ini, dan pahala akan diberikan untuk semua orang di negara ini,” ujar MBS.
Hal itu diungkapkan MBS di istana Al-Yamamah, Riyadh saat menerima Mufti Agung Kerajaan, pangeran, Ulama (ulama), menteri, dan warga, yang datang untuk menyambut dan mengucapkan selamat kepadanya pada kesempatan bulan suci Ramadan. (hanoum/arrahmah.id)