TORKHAM (Arrahmah.id) – Delegasi Imarah Islam Afghanistan (IIA) yang terdiri dari Menteri Pengungsi dan Pemulangan, dan Perbatasan dan Urusan Kesukuan, serta wakil menteri Pertanian, Pengairan dan Peternakan, mengunjungi Nangarhar untuk menilai situasi pengungsi Afghanistan yang dideportasi dari Pakistan.
Menteri Urusan Kesukuan, Noorullah Noori, juga mengunjungi Jalur Durand dan bertemu dengan para penduduk dan penumpang.
“Kami telah mengunjungi daerah tersebut. Para pejabat akan menangani masalah mereka sesuai dengan kapasitas mereka, terutama masalah pengungsi,” katanya, lansir Tolo News (28/1/2024).
Para pejabat mengatakan bahwa upaya-upaya sedang dilakukan oleh komisi tinggi urusan pengungsi untuk membangun tempat penampungan bagi para pengungsi yang dideportasi.
“Kami telah bertemu dengan para pengungsi yang kembali ke negara itu, dan mereka menghadapi masalah. Kami berjanji kepada mereka bahwa setelah musim dingin, pekerjaan praktis di kamp-kamp permanen akan dimulai,” kata Hamdullah Fitrat, kepala pers dan urusan publik Kementerian Perbatasan dan Urusan Kesukuan.
“Mereka mengunjungi Torkham dan menilai situasi terkini para pengungsi Afghanistan dan juga menilai pos-pos pemeriksaan, perdagangan dan transit serta pos-pos pemeriksaan yang dibuat untuk mencegah penyelundupan,” ujar Zabiullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan.
Berdasarkan statistik Kementerian Pengungsi dan Repatriasi, dalam satu tahun terakhir, sekitar 1 juta pengungsi Afghanistan tiba di Afghanistan dari Pakistan, Iran, dan Turki. (haninmazaya/arrahmah.id)