JEDDAH (Arrahmah.com) – Para pemimpin enam negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) berkumpul di Riyadh hari ini (9/12/2018) untuk pertemuan Dewan Tertinggi GCC, yang diketuai oleh Raja Salman dari Arab Saudi.
Konflik di Yaman dan Suriah, dan ketegangan di Irak, menjadi agenda utama di KTT ke-39 sejak GCC didirikan pada tahun 1981.
“Para pemimpin akan membahas sejumlah isu penting dalam aksi bersama Teluk dan apa yang telah dicapai dalam rangka mencapai integrasi dan kerjasama Teluk di bidang politik, pertahanan, ekonomi dan hukum,” kata Sekretaris Jenderal GCC, Dr. Abdul Latif Al -Zayani.
“Mereka juga akan mempertimbangkan laporan dan rekomendasi yang disampaikan oleh komite menteri yang relevan dan sekretariat umum,” katanya.
Para pemimpin GCC juga akan membahas perkembangan politik regional dan internasional terbaru, dan situasi keamanan di kawasan itu, katanya.
Al-Zayani mengatakan ada harapan bahwa KTT akan menghasilkan rumusan konstruktif dan berbuah yang memperdalam kerja sama dan integrasi negara-negara Teluk di berbagai bidang, dan mewujudkan aspirasi warga negara Teluk untuk solidaritas, kohesi dan sinergi yang lebih besar untuk menghadapi semua tantangan dan menjaga keamanan dan stabilitas GCC dan wilayah pada umumnya.
KTT GCC sebelumnya berlangsung di Kuwait pada bulan Desember 2017, dan menghasilkan Deklarasi Kuwait, di mana para pemimpin GCC menekankan peran dan keteguhan mereka dalam menjaga keuntungan dan mewujudkan aspirasi warganya untuk pencapaian lebih lanjut.
GCC secara resmi didirikan pada Mei 1981 dan terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan UEA. (Althaf/arrahmah.com)