KABUL (Arrahmah.id) – Shahabuddin Delawar, Menteri Pertambangan dan Perminyakan Imarah Islam Afghanistan, mengatakan bahwa sebuah perusahaan swasta telah diberi kontrak untuk mengekstraksi 20.000 ton minyak mentah dari blok Qashgari di wilayah Amu Darya.
Dalam sebuah wawancara dengan TOLOnews, Delawar mengatakan bahwa perusahaan ini membeli satu ton minyak mentah dengan harga $540.
“Sebuah perusahaan memenangkan kontrak untuk satu ton minyak seharga $540 USD dan menawarkan jaminan sebesar $200.000; transfer minyak tersebut akan dimulai. Namun, meskipun minyak dari ladang minyak Angut memberikan harga yang murah dan 7.000 ton minyak diiklankan, belum ada kesepakatan yang dibuat,” kata Delawar.
Delawar lebih lanjut menyatakan bahwa tahun ini Perusahaan Minyak Nasional Cina, yang memiliki kontrak ekstraksi minyak dari ladang minyak Amu Darya, akan menginvestasikan 162 juta dolar.
“Hampir 80 juta dolar akan diinvestasikan di sektor ekstraksi minyak dari sepuluh sumur baru. Dengan pelaksanaannya, ini akan meningkatkan pendapatan pemerintah dan jumlah ekstraksi minyak juga akan meningkat,” kata Delawar.
Namun, beberapa ekonom percaya bahwa ekstraksi dan pengolahan minyak di negara ini baik untuk perekonomian dan akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Minyak akan diekstraksi dan akan diproses di dalam negeri. Tidak diragukan lagi, hal ini akan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat dan juga akan mencegah pengeluaran jutaan dolar yang setiap tahun dihabiskan untuk mengimpor minyak dari negara lain,” ujar Mohammad Karim Azimi, direktur eksekutif Kamar Industri dan Pertambangan Kabul.
Menurut data dari Kementerian Pertambangan dan Perminyakan, ladang minyak Amu Darya memiliki potensi untuk menghasilkan minyak senilai miliaran dolar, dan kementerian ini sedang berusaha untuk mendirikan kilang minyak standar di negara tersebut. (haninmazaya/arrahmah.id)