HOMS (Arrahmah.com) – Delapan warga sipil gugur dan puluhan lainnya terluka dalam eskalasi oleh rezim Nushairiyah pimpinan Bashar Asad yang belum pernah terjadi sebelumnya di pedesaan bagian utara yang terkepung di provinsi Homs.
Laporan oleh Zaman Alwasl pada Ahad (15/5/2016) mengatakan bahwa jet tempur Rusia dan rezim Suriah telah meluncurkan lebih dari 50 serangan udara di Talbiseh, Ezz Al-Deen, Deir Foul, Al-Rastan, Al-Ghajar, Zmeimer, dan jalan yang menghubungkan desa Zara dan Hur Binfseh dan Al-Ghajar. Delapan warga sipil yang gugur dan puluhan lainnya terluka berasal dari Rastan, Al-Ghajar, Talbiseh dan Ezz Al-Deen.
Laporan menambahkan bahwa jet tempur-mungkin milik Rusia-meluncurkan 15 serangan udara pada Ahad (15/5) di desa Zara di pedesaan selatan Hama.
Seorang aktivis Suriah, Ali Wali, mengatakan kepada Zaman Alwasl bahwa rezim Asad telah membakar pedesaan timur Homs sejak Sabtu (14/5) di Talbiyse. Kota ini menyaksikan eskalasi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pos-pos pemeriksaan rezim di daerah. Menyusul 7 serangan udara dengan rudal spasial pada kota yang menderita, yang juga ditargetkan oleh artileri dan roket berpeluncur yang membunuh seorang perempuan dan melukai lima lainnya.
Sumber menambahkan bahwa warga sipil pro-rezim juga tewas dalam serangan bom barel yang dijatuhkan dari pesawat rezim. Peristiwa terjadi di jalan kematian yang menuju pedesaan timur Homs. Dia menjelaskan bahwa puluhan warga yang terkepung di pedesaan utara Homs telah dibunuh oleh milisi pro-rezim dan tentara bayaran di jalan yang sama selama bertahun-tahun saat mereka berusaha melarikan diri ke arah Suriah utara atau Turki.
Dalam peristiwa lain, pengadilan tinggi Syariah di pedesaan bagian utara telah merilis sebuah pernyataan pada Sabtu (14/5) yang memperingatkan orang tua siswa sekolah menengah dan atas untuk tidak mengirim anak-anak mereka ke daerah-daerah yang dikendalikan oleh rezim di provinsi Homs dan Hama. Alasannya adalah beredar berita bahwa milisi pro-rezim berniat untuk menculik perempuan dari pedesaan utara dari pos pemeriksaan rezim dengan dalih untuk pertukaran tawanan dari desa Zara.
Pernyataan itu menambahkan bahwa orang tua bertanggung jawab jika mereka melanggar pernyataan pengadilan. (haninmazaya/arrahmah.com)