INDIA (Arrahmah.com) – Sedikitnya delapan wanita meninggal dunia dan 30 lainnya dalam kondisi serius diduga akibat kelalaian di kamp sterilisasi yang dijalankan pemerintah di India Pusat, menurut laporan yang dilansir Anadolu Agency (AA) pada Selasa (10/11/2014).
Menurut laporan-laporan media, Janaki Bai (30), telah melakukan operasi sterilisasi rahim pada Sabtu (8/11) di kamp tersebut di distrik Bilaspur di pusat negara bagian Chhattisgarh. Dia menjadi korban pertama pada Ahad (9/11) pagi setelah mengeluhkan sakit hebat di daerah paerut, demam dan muntah-muntah.
Setelah itu, tujuh wanita lainnya yang juga menjalani operasi strelisasi meninggal dunia di kamp yang sama dengan keluhan serupa.
“Ada sesuatu yang tidak beres dalam peristiwa ini. Semua pasien tidak mengalami gejala pasca-operasi yang sama,” kata Dr. Saud Ansari, seorang dokter di rumah sakit KEM Mumbai kepada AA pada Selasa.
“Umumnya, sterilisasi merupakan prosedur yang aman. Komplikasi muncul hanya ketika ada gejala pasca-operasi, ” kata Ansari. Dia menambahkan bahwa mungkin kasus ini terjadi karena dugaan kelalaian karena semua korban memiliki gejala yang sama.
Brindra Karat, pemimpin Partai Komunis India, mengecam insiden tersebut. Dia mengatakan kepada Asian News International pada hari ini bahwa strelisasi menunjukkan kebijakan yang salah sehingga mengorbankan wanita.
Insiden tragis ini menimbulkan kecaman yang luas dari negara tersebut dan banyak warga yang mengungkapkan kemarahan mereka sebagai bentuk protes di media sosial. Mereka menyeru agar pemerintah menangkap Menteri Kesehatan Amar Agarwal yang mewakili Bilaspur di kursi parlemen.
Tokoh Senior Kongres Digvijaya Singh mengkritik pemerintah negara bagian itu dan menyerukan Agarwal untuk mundur.
“Tidak bisa dibayangkan bagaimana ini terjadi? Dan juga di wilayah pemilihan menteri kesehatan! Dia harus mengundurkan diri,” ujar Singh di Twitter-nya.
Kamp di rumah sakit Nemi Chand yang dijalankan pemerintah di Bilaspur adalah bagian dari misi pemerintah negara bagian untuk KB tahunan. Lebih dari 80 perempuan dilaporkan telah dioperasi dalam waktu lima jam di rumah sakit tersebut pada Sabtu pekan kemarin.
Setiap wanita itu dilaporkan diberikan uang kompensasi sebesar USD 24.
Sterilisasi adalah metode kontrasepsi permanen yang hanya diperuntukkan bagi mereka yang memang tidak ingin atau boleh memiliki anak. (siraaj/arrahmah.com)