MARIB (Arrahmah.id) – Delapan orang, sebagian besar dari satu keluarga, tewas ketika sebuah proyektil yang tidak meledak dari perang bertahun-tahun di Yaman meledak di dalam sebuah rumah, sementara tujuh tentara tewas dalam dua serangan terpisah dalam ledakan bom rakitan, demikian ungkap para pejabat pemerintah pada Rabu (26/7/2023).
Seorang pejabat keamanan pemerintah mengatakan kepada AFP dengan syarat tidak disebutkan namanya bahwa “seorang pedagang senjata terbunuh bersama dengan istri dan lima anaknya, dan orang kedelapan lainnya di dalam rumah keluarga tersebut ketika sedang membongkar proyektil sisa perang.”
Seorang pejabat keamanan lainnya mengonfirmasi jumlah korban tewas dalam insiden tersebut, yang terjadi pada Selasa (25/7) di Marib, Yaman utara.
Konflik di Yaman telah berkecamuk sejak 2014, ketika kelompok teroris Syiah Houtsi yang didukung Iran merebut ibu kota Sana’a.
Koalisi Arab melakukan intervensi pada tahun berikutnya untuk mendukung pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.
Dalam insiden terpisah, seorang pejabat di pasukan pemerintah melaporkan bahwa empat tentara Yaman tewas pada Selasa malam ketika dua bom rakitan yang “ditanam oleh Houtsi di jalan raya” meledak dan menghantam sejumlah kendaraan militer yang sedang dalam perjalanan pulang dari salah satu front pertempuran di dekat Taiz.
Pejabat militer pemerintah mengatakan “Houtsi menyusup ke jalan dan menanam empat alat peledak” dan berhasil meledakkan dua di antaranya saat kendaraan militer melintas.
Dan di Abyan, Yaman selatan, dua perwira dan seorang tentara pasukan pemerintah tewas pada Selasa malam oleh IED yang ditanam oleh orang-orang bersenjata yang tidak dikenal, menurut seorang pejabat militer.
Menurut pejabat tersebut, Abyan telah menyaksikan “operasi keamanan dan konfrontasi antara anggota al-Qaeda dan pasukan keamanan” selama berminggu-minggu (haninmazaya/arrahmah.id)