DAMASKUS (Arrahmah.com) – Delapan orang yang ditahan oleh rezim Nushairiyah Suriah di penjara pusat di Aleppo telah meninggal dalam dua hari terakhir karena kekurangan gizi, lapor kelompok monitoring pada Kamis (2/1/2014), lansir Al Arabiya.
Empat orang meninggal di tempat lain di Suriah karena kekurangan pangan dan kekurangan obat-obatan, ujar Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Penjara tersebut menampung lebih dari 3.000 tahanan. SOHR yang berbasis di Inggris telah meminta kelompok-kelompok kemanusiaan untuk menegosiasikan untuk masuk ke penjara memberikan makanan dan obat-obatan.
Bulan Sabit Merah telah berhasil bernegosiasi pada bulan lalu. Pada 14 Desember 2013, mereka mengevakuasi 15 tahanan dan rezim Suriah memutuskan untuk membebaskannya karena alasan kemanusiaan.
Mereka mengklaim akan membebaskan 360 tahanan, namun belum ada konfirmasi lebih lanjut.
Di tempat lain, tiga orang meninggal akibat gizi buruk di Yarmouk, Damaskus selatan, di antaranya seorang wanita hamil.
Badan PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan awal pekan ini bahwa setidaknya 15 orang telah meninggal karena kelaparan di Yarmouk sejak September lalu.
Di dekat Damaskus, beberapa pemukiman yang dikuasai oleh pejuang Suriah berada di bawah pengepungan yang ketat oleh militer rezim kafir Suriah selama setahun terakhir, menyebabkan kekurangan pangan yang meluas dan kekurangan gizi.
Organisasi hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa anka-anak berusia di bawah dua tahun yang menghadapi bahaya parah sebagai akibat dari kekurangan pangan. (haninmazaya/arrahmah.com)