(Arrahmah.com) – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Indonesia Perduli Patani (GEMPITA), yang mengatas namakan Bangsa Melayu Patani mendeklarasikan: DAMAI DUNIA: MEMBANGUN PERDAMAIAN DI PATANI (SELATAN THAILAND).
Bismilahirahmanirahim
Assamu’alaikum Wr. Wb.
Salam Damai Patani, Salam Damai Dunia,
Yang terhormat kepada seluruh warga dan pemerintah Indonesia.
Yang terhormat kepada seluruh Lembaga Swadaya Masyarakat dan Ormas-ormas di Indonesia.
Yang terhormat kepada seluruh NGO dan Organisasi Internasional
Yang terhormat kepada seluruh. Mahasiswa, aktivis, akademika, wartawan dan lembaga press, masyarakat civil dan seluruh lapisan setiap penjuru yang mencintai damai.
Para hadirin dan hadirat!
Pada hari ini kita berada di tempat yang berbahagia ini, tempat kita, untuk menghadiri bersama-sama menyaksikan pendeklarasian perdamaian di Patani. Kerana hari ini adalah tanggal 21 September “Internasional Day of Peace” PATANI WANT PEACE Damai Patani, Damai Dunia.
“Patani sangat mencintai damai, Hormatlah hasrat rakyatnya, dengan yakin bahwa damai itu sangat indah, oleh karena itu Patani sangat butuh dan perlu kedamain,
agar damai Patani salah satu sekutum bunga damai di dunia”.
Hadirin sekalian yang kami hormati,
Marilah kita bersama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kekuatan, kesehatan, dan insya Allah kesempatan untuk menghadiri puncak acara Peringatan Hari Perdamaian Dunia tahun 2016. Hari ini seluruh bangsa di dunia memperingati Hari Perdamaian Internasional, International Day of Peace. Ini adalah Peringatan yang penting karena perdamaian abadi, sebagaimana yang dicita-citakan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Undang-Undang Dasar 1945 masih jauh dari jangkauan kita.
Dari amanat selaku duta bangsa, bahwa rasa tanggungjawab kami anak bangsa Patani terhadap warga bangsa Patani. Yang berangkat dari gerakan mahasiswa untuk gerakan social lebih baik kemarin. Bahwa sesungguhnya di Patani itu adanya konflik, konflik yang bersifat RASA (Ras, Suku, Agama, Antaragolongan) perlawanan rakyat dengan sistem pemerintah yang ketidakadilan. Terpaksa kami mengeluarkan dari ruang perkuliahan untuk mengaksi secara damai menurun ke jalan, untuk masyarakat luar dapat memahami apakah kejadian yang sebenarnya.
Konflik, baik konflik lama maupun konflik baru dan kekerasan masih banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Kebencian dan ekstrimisme masih merajalela. Aktivitas kererasan pelangaran HAM masih operasional. Ribuan anak-anak yatim piatu dan janda masih tersebar di zona konflik, sementara angka korban masih signifikan. Ketidakadilan dan penindasan di berbagai belahan Patani sebagai sumber konflik masih terus menghantui umat manusia. Pelanggaran Hak Asasi Manusia juga terus terjadi, bahkan dewasa ini banyak yang mengkhawatirkan timbulnya ketegangan baru dalam sistem internasional.
Karena itulah, kami menyambut baik inisiatif yang melancarkan kampanye aksi damai mengirim suara penderitaan rakyat Patani ke seluruh dunia. “Pada tanggal 21 September, Hari Perdamaian Internasional, kami menghimbau semua pemimpin dunia dan rakyat di seluruh dunia untuk bergabung melawan konflik, ketidakadilan, dan memperjuangkan Hak-hak Asasi Manusia untuk semaunya.”
Hadirin sekalian yang kami hormati
Masalah perdamaian memang adalah masalah kita semua, di manapun kita berada, dan setiap orang sebenarnya mampu menyumbang untuk perdamaian di lingkungannya masing-masing,
Karena itulah, kita di Patani. Demokrasi Thailand semakin mapan dan begitu proses desentralisasi. Politik Thailand telah makin labil dan akibatnya Thailand jatuh terpecah belah, kini justru semakin situasi kacau, semakin lemah, semakin tidak damai, dan semakin tidak aman.
Semuanya perdamai di Patani ini akan terjadi atas kebersamaan dan kerja keras kita semua. Karena itulah, kami menyambut baik tema Peringatan Hari Perdamaian Dunia tahun ini, marilah kita berikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala jasa dan jerih payah dalam memperjuangkan perdamaian, dan keadilan. Kepada para pemuda, kita mendorong dan memberikan kesempatan dalam upaya melanjutkan perjuangan yang kita cintai dan untuk memajukan perdamaian di Patani dan seluruh dunia dengan cara masing-masing. Di abad ke-21, di zaman serba mungkin ini, generasi muda harus dapat menjadi generasi bisa. Bisa memajukan perdamaian, bisa menyelesaikan konflik, bisa memajukan kesejahteraan rakyat, dan bisa mencapai dan meneruskan cita-cita para pendiri bangsa.
Saudara-saudara sebangsa
Kami ingin mengubah nasibnya, kerana kami harus mengubah nasib bangsa sendiri. Berubah menjadi lebih baik, Konflik di Patani juga harus dibincangkan bicarakan di panggung internasional. Kami cukup menyedari bahwa ada konflik maka harus adanya damai, karena damai itu indah.Aksi damai pada hari ini bukan hanya sekadar hari ini, akan tetapi harus mendamaikan hingga seterusnya.
Selagi problem konflik Patani masih belum menjadi agenda internasional, selama itu penderitaan rakyat Patani masih menjadi mangsa korban sepanjang zaman.Politik pemerintahan Thailand, kami juga mengkretikan terhadap pemerintah Thailand bahwa sudah tidak mampu menyesaikan maka di serahkan ke pemimpin dunia dalam penyelesaian konflik.
Saudara-saudara sebangsa,
Kita harus ingat bahwa perdamaian di Patani tidak mungkin tercapai jika kawasan dan dunia internasional tidak aman dan damai. Karena itulah, kita harus terus menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif sesuai amanat rakyat yang diabdikan untuk kepentingan nasional kita.
Sejarah menunjukkan kita adalah bangsa yang ketigingalan tidak menghasilkan berbagai terobosan penting dalam sistem internasional, misalnya Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, ASEAN, Konvensi Hukum Laut, dan sebagainya. Kita juga tidak dapat aktif berkiprah memajukan perdamaian di berbagai tempat, dalam berbagai operasi pemeliharaan perdamaian di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pasca PD II Negara-Bangsa (Nation-State) di dunia bersepakat piagam PBB-nya. Tapi Patani adalah bangsa ketinggalan oleh kacamata dunia, dilupakan berbicara tentang sebagai agenda internasional, bangsa Patani harus disidangkan pada panggung dunia internasional melalui prosesi mahkamah pidana internasional oleh karena proses perundingan damai secara terbuka, seharus adanya mediator yang selenggara bukan sekadar fasilitator
Para elit nasional politisi dimana peran dan fungsi sebagai wakil rakyat. Dimana posisi kedudukan sikap para-para tokoh Agama, jangan hilangkan aruh, dan tanpa arah tuju yang jelas yang mampu memimpin umat menuju ke arah lebih baik dapat berubah social.
Dikarenakan Patani itu daerah konflik yang penting hasrat rakyat, Soal rakyat, maka jawaban adalah rakyat yang berhak untuk menjawaban dengan penentuan sikap posisi dan pendirian meraka,
Hal itu karena rakyat Patani sadar bahwa hanya dengan keikutsertaan para pemimpinlah maka amanatpenderitaan dapat berjalan dan dijalankan sesuai dengan tuntutan rakyat yang telah ditunjukkan melalui perjuangan panjang dengan pengorbanan harta bahkan darah sekalipun. Konflik telah melelahkan kita. Pada waktu lalu kita seperti tidak punya harapan, maka kita tidak henti-hentinya mengejar harapan tersebut, bahkan dalam penderitaan yang amat getir. Ribuan rakyat kita harus menanggung resikonya. Rakyat kehilangan arah.
Saudara-saudara Patani atau Pattani
Berdasarkan beberapa sumber historis yang versiselain korikulom pendidikan Thailand, bahwa awal abad 15 Patani itu pernah beraja, kesultan Melayu Patani berdautan dan mempunyai teritorial tersendiri. Pristiwa silam 1785 sebuah negeri Patani di takluki oleh Rama I raja Kerajaan Siam, dan antara 1902-1909 proses perjanjian Anglo-Siam Terty berhasil, Patani dipesah negeri-negeri Melayu utara maka sejak itulah Patani bergabung bersama Thailand dengan tanpa alasan seolah-olah dipaksakan.Sejak itu hingga kekinian tidak berhenti dakwa dakwi tuntutan nasional mereka.
Aktivitas bersenjata pemerintah harus mematuhi undang-undang perang dunia, berlawan pada garis-garis tertentu, jangan lagi menolak rakyat Patani menjadi mangsa korban akibat dari konflik.
Pelanggaran HAM sedang melakukan dan sudah terbiasa menjadi aktivitas seharian, sebagian mereka ditangkap tanpa bukti sebarangan dipenjara hanya ditahan untuk menghabiskan waktu dengan menungu proses hokum ketidakadilan dan kedatangan kami datang hasrat murni bukan propaganda, fakta dan opini tidak dapat kebohongan.
Oleh karena itu ke-Patani-an harus dapat diterjemahkan dalam makna yang spesifik. Bahwa Thailand itu ada karena Patani itu ada di dalamnya. Maka, di samping nilai-nilai ke-Patani-an yang memiliki ribuan penggal sejarah dan kisah-kisah heroiknya, makna ke-Patani-an juga harus melekat dan merekat di dada orang Patani. Dengan demikian siapapun tidak boleh mengutak-atik hak-hak orang Patani dalam sebuah konsensus besar, Thailand.
Saudara-saudari sekalian!
Berabad-abad saudara-saudara kita berjuang mulai dari bibir pantai sampai ke puncak gunung, mulai dari rawa-rawa sampai ke hutan-hutan rimba memperjuangkan satu tekad yang tidak lain dan tidak bukan adalah harkat dan martabat rakyat Patani. Yang tentu amat mengetahui bagaimana pahitnya perjuangan. Bagaimana marwah Patani ditebus lewat perang yang panjang dan melelahkan bagi rakyat. Sekali lagi itu semua demi marwah Patani saudara saudara!
Memang perjuangan banyak corak dan ragamnya. Maka kemudiaan atas niat baik dan penuh kesadaran kolektif pula konflik panjang itu dapat diakhiri melalui jalan damai yang semua kita tahu akanterjadi di panggung dunia internasional.
Pedagangan manusia atas nasib rakyat banyaknya opujunis yang mencari peluang dan kesempatan atas mangsa korban dan para-para pahlawanya. Janganlah, hentikanlah yang sifat ini karena melanggar hak-hak atas perikemanusiaan.
Isu konflik Patani di bisniskan, apakah untungnya dipermainkan atas nyawa bagi sisi mereka, bahwa mereka adalah kelas rendah atau mereka itu bodoh.
Defenisi damai dan arti damai yang hakiki bagi damai di Patani, dinilai ukur keabsahan oleh rakyat Patani dan di persidangan oleh sebuah pengadilan yang terkait, Mahkamah Pidana Internasional.
Saudara-saudara,
Di sisi lain, kita juga terus menyampaikan seruan perdamaian di berbagai forum dunia. Selalu menyatakan bahwa bangsa Patani siap untuk bersama-sama menjadi bagian dari setiap resolusi konflik, untuk mengelola semua persoalan di dunia secara lebih konstruktif, damai, dan bermartabat.
Ke depan tentu saja tantangan yang kita hadapi tidaklah ringan. Kita hidup di lingkungan dunia yang terus berubah dengan tatanan yang sangat majemuk dan dengan proses serta jejak sejarah antar bangsa yang sangat beragam. Kita juga hidup di antara keadaan dan karakter dari masing-masing negara yang khas dan berbeda satu sama lain. Kita juga hidup di era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin pesat yang telah memperluas ruang interaksi antar bangsa bahkan antar peradaban.
Untuk menjamin perdamaian dan keamanan internasional, sekali lagi kami ingatkan bahwa ada beberapa hal penting yang harus kita kedepankan ketika kita menghadapi konflik. Pertama kali, kita harus berusaha keras untuk menghindari pecahnya konflik. Untuk itu, kita harus membangun kerukunan antar peradaban, harmony among civilization. Kerukunan antar peradaban itu dapat kita capai kalau semua bangsa dapat saling menghormati dan saling menaburkan persahabatan. Oleh karena itu, bangsa-bangsa di dunia harus dapat meningkatkan kedekatan, persahabatan, dan kerjasamanya melalui pendekatan budaya yang beradab.
Program kemanusian ini dinamakan Damai Patani-Damai Dunia. Kampanye aksi damai adalah pendekatan terbaik. “Jika anda bertanya apa solusi yang tepat untuk masalah Patani? Maka jawabnya adalah mengembalikan hak rakyat Patani dengan mengikuti Undang-undang yang berlaku di bawah pengawasan PBB, OKI, dan ASEAN. diharapan didengar gaungnya oleh pemerintah yang melakukan penindasan.”
Lebih lanjut, Islam mengajarkan dan memastikan hak keamanan untuk umat manusia selurunya dimanapun berada. Jika hak perdamaian ini tercerabut, maka kewajiban kita adalah bagaimana mengembalikan secara benar melalui undang-undang yang ada. Masalahnya sekarang, UU ini hanya lembaran kertas. “Nasib yang menimpa saudara kita di Patani, wajib bagi kita untuk membela semampunya.”
Yang kita inginkan ke depan bahwa Patani dalam Patani adalah Patani yang makmur, Patani yang aman, Pataniyang demokratis dan Patani yang bermartabat.
Pada kesempatan yang baik ini, untuk terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam membina, mengembangkan, dan memfasilitasi kiprah generasi muda kita untuk ikut berperan aktif dalam setiap momentum dan aktifitas perdamaian dunia. Berikan penghormatan dan perhatian yang baik sebagai bangsa yang besar kepada para sesepuh, kita yang telah berjuang demi tegaknya bangsa kita yang sama-sama kita cintai. Kami yakin tidak akan menuntut jasa atas perjuangan yang dilakukan tanpa pamrih. Namun, menjadi kewajiban kita untuk memperhatikan kesejahteraan semua.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Sebagai bentuk dari keabadian semangat sekalian untuk terus mewariskan nilai-nilai kejuangan itu kepada generasi muda kita agar mereka dapat mewarisi garis perjuangan kita di masa silam. Nilai-nilai kejuangan, kerelaan berkorban, dan pengorbanan patut dan tepat untuk menjadi teladan dalam menghadapi tantangan kehidupan bangsa dan dalam memajukan kehidupan kita di masa depan.
Kepada jajaran pencinta damai, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas prakarsa dan kesungguhannya dalam menyiapkan dan melaksanakan rangkaian Peringatan Hari Perdamaian Dunia ini. Kami berharap berbagai kegiatan yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan di berbagai tempat di seluruh selama tahun 2016 ini, dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat mencapai tujuan sebagaimana yang kita harapkan bersama.
Kami dakwah untuk doa’ restu selamtakan kepada bangsa-bangsa tertindas seluruh dunia. Wujudnya damai sebagai impian dengan alam kenyataanAkhirnya, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian dalam melanjutkan tugas dan pengabdian kita kepada bangsa tercinta. Terima kasih.
Wassalaamu’alaikum Wr. Wb.
Koordinator Gerakan Mahasiswa Indonesia Perduli Patani (GEMPITA),
Aliansi Gerakan Mahasiswa Indonesia Peduli Patani (GEMPITA).
Atas Nama Bangsa Melayu Patani,
Jakarta, Republik Indonesia,
21 September 2016
(azmuttaqin/*/arrahmah.com)