LONDON (Arrahmah.com) – Cyber attack, terorisme, konflik dalam negeri, serta bencana alam merupakan isu terberat yang mengancam keamanan Inggris, pejabat mengatakan, sehari sebelum dilakukannya kaji ulang dalam rangka menghemat anggaran militer.
Dalam Strategi Keamanan Nasional yang diumumkan pada hari Senin (18/10/2010), pemerintah juga menyoroti ancaman dari al-Qaeda dan kelompok Irlandia Utara, seperti berusaha meyakinkan kritikus bahwa pengkajian ulang yang akan dilakukan oleh angkatan bersenjata pada hari Selasa adalah pengubahan kebijakan, dan bukan hanya untuk melatih penghematan anggaran.
“Strategi kami menetapkan prioritas yang jelas, yakni kontra-terorisme, cyber attack, krisis militer internasional, dan bencana alam seperti banjir,” kata pemerintah dalam laporannya.
Tapi pengawas parlemen bersama dengan para kritikus mengatakan Kaji Ulang Strategi Pertahanan dan Keamanan, yang pertama sejak tahun 1998, terlalu terburu-buru dan lebih ditujukan untuk mengurangi defisit anggaran.
“Pengeluaran untuk menangani cyber terrorism tidak akan dipotong dan bahkan mungkin akan ditambah,” katanya.
Rencana pemotongan anggaran departemen pertahanan ini juga membuat Amerika Serikat khawatir. Pekan lalu, Hillary Clinton, menteri luar negeri AS, mengaku khawatir pemotongan anggaran pertahanan akan dapat membatasi efektivitas NATO di Afghanistan. Senada dengan Clinton, Robert Gates, menteri pertahanan AS, menyuarakan kekhawatiran serupa yang akan menyebabkan Washington harus berusaha untuk menutup setiap kekurangan kapasitas yang ada di dalam tubuh NATO. (althaf/arrahmah.com)