BANDUNG (Arrahmah.com) – Sekretaris Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Barat, M.Roinnur Balad, mengigatkan kaum Muslimin kewaspadaan terhadap Syiah tidak boleh diabaikan, mengingat kasus-kasus yang terjadi di beberapa negara, di mana ketika Syiah mayoritas acap kali menggunakan kekuatan fisik sebagai cara menindas kaum Muslim.
“Tidak ada salahnya meningkatkan kewaspadaan. Ini bukan bermaksud mengundang kekerasan,tapi coba kita lihat nasib saudara-saudara kita yang merasa minoritas baik di Timur Tengah maupun daerah lain,” kata Roin saat diskusi dan bedah buku kesesatan Syiah di Bandung, seperti ditulis Hidayatullah.com Senin (20/1/2014).
Dia mengungkapkan pola penyebaran Syiah sendiri kerap kali berkolaborasi dengan pihak lain dengan metode yang mirip untuk menarik simpati termasuk kaum Muslimin sehingga banyak yang terjebak baik pemikiran hingga amaliyahnya.
Sementara Ketua Pemuda Persis Kota Bandung, Dian Herdiawan menjelaskan bahwa acara tersebut sengaja diadakan selain untuk pembekalan kepada peserta rapat juga dalam rangka memahamkan hakekat ajaran Syiah kepada warga sekitar. Hal ini dianggap penting sebagai sarana membentengi akidah kaum Muslimin di sekitar sekolah Syiah.
“Ini adalah bagian dari amar ma’ruf nahi munkar.Salah satu sasaran kaum Syiah adalah kaum muda, mungkin ada daya tarik soal pemikiran dan mut’ah. Sebelum virus itu mendekat atau ya kita kuatkan dulu,biar kebal,” jelasnya.
Dian mengatakan dalam setahun pihaknya salah satunya akan fokus mengadakan kajian tentang Syiah secara rutin dengan nara sumber yang kompeten di bidangnya. Sehingga masyarakat umumnya maupun khususnya jamaah muda Persis dapat mengetahui Syiah secara komprehensif dan tidak mudah terjebak.
“Apalagi tadi langsung dapat amanah buku-buku Syiah dari ustad Amin Djamaluddin untuk di pelajari dan di kaji secara tuntas,ini tantangan sekaligus peluang,” ujarnya.
Acara diskusi dan bedah buku ini digelar dalam rangkaian kegiatan Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) Pemuda Persis (Persatuan Islam) Kota Bandung. Menariknya acara tersebut digelar tidak jauh dari lokasi sekolah Syiah, SMAMuththahari tempat salah seorang gembong Syiah, Jalaludin Rakhmat tinggal. Saat acara berlangsung pengeras suara dikeluarkan agak keras.
Untuk menjaga hal yang tidak diinginkan, di lokasi acara juga tampak beberapa polisi baik berseragam maupun preman berjaga-jaga hingga usai.
Dalam kesempatan tersebut pihak panitia membagikan buku panduan “Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia” terbitan MUI kepada tiga ratusan peserta. (azm/arrahmah.com)