HELMAND (Arrahmah.com) – Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron tiba di Afghanistan pada hari Rabu (18/7/2012), kata pejabat boneka Afghan. Kemudian dia mendatangi pangkalan pasukannya di Lashkar Gah, ibukota provinsi Helmand.
Selain bertemu dengan pasukannya, Cameron juga menemui sejumlah pejabat boneka di provinsi tersebut.
“Dia bertemu dengan para pejabat provinsi termasuk kepala polisi dan yang bertindak sebagai gubernur,” kata juru bicara kepolisian boneka lokal Farid Ahmad Farhang, kepada AFP.
“Mereka mendiskusikan tanggungjawab transisi keamanan karena Inggris, aliansi NATO, mempersiapkan untuk menarik diri dari Afghanistan pada akhir 2014,” tambahnya.
Namun, menurut Cameron, Inggris tidak akan terburu-buru untuk menarik pasukannya dari Afghanistan dan akan memberikan informasi selanjutnya pada akhir 2013 terkait hal ini, tetapi kemungkinan akan mengurangi jumlah pasukan.
“Kami butuh konsultasi yang sangat hati-hati dengan para komandan militer untuk meninjau dengan sangat hati-hati terkait bagaimana kalian pergi dari tempat kita sekarang dan kemana kita harus berada pada tahun 2014. Saya telah mengatakan sebelumnya bahwa Saya tidak ingin melihat ‘tepi jurang’. Tetapi Saya benar-benar yakin akan ada peluang untuk mengurangi jumlah pasukan tahun depan,” kata Cameron, saat mengunjungi pasukan salib Inggris di pangkalan mereka di Helmand, dikutip Daily Mail.
“Ada keseimbangan antara tetap tinggal dan mendukung serta mendorong mereka (antek-antek Afghan mereka -red) untuk melanjutkan sendiri pekerjaan yang lebih dan mendapatkan waktu yang tepat antara sekarang dan 2014. Saya yakin ini dapat dilakukan. Butuh kehati-hatian, kerja yang sabar untuk melakukannya dengan benar.”
Kunjungan Cameron dinilai dapat menyuntikkan semangat kepada pasukannya yang nampak telah mengalami penurunan semangat. Sejumlah tentara Inggris dikatakan telah melemah semangatnya setelah mereka kembali dari Helmand.
Pada kunjungannya ini, Cameron akan meninjau progres dalam penyerahan tanggungjawab ‘keamanan’ kepada tentara nasional Afghan menjelang rencana misi penarikan mundur pasukan NATO di akhir 2014. (siraaj/arrahmah.com)