BAGHDAD (Arrahmah.com) – Departemen Informasi Daulah Islam Irak bekerja sama dengan Al-Fajr Media Center dan Al-Yaqin Media Center pada hari Jum’at (18/1/2013) lalu merilis pernyataan resmi mujahidin Daulah Islam Irak tentang hasil operasi jihad gelombang ketiga untuk membebaskan ribuan muslimah yang dipenjarakan secara zalim oleh rezim Syiah Irak dukungan Iran dan AS-NATO.
Dalam operasi tersebut, mujahidin terlibat pertempuran sengit dan memukul mundur pasukan rezim Syiah Irak di gunun pasir propinsi Anbar dan propinsi-propinsi mayoritas muslim sunni lainnya. Selain menghancurkan kesatuan-kesatuan pasukan rezim Syiah Irak dan membebaskan para tawanan muslimah di penjara-penjara rezim Syiah Irak, operasi jihad itu juga bertujuan memutus dukungan militer rezim Syiah Irak bagi rezim Nushairiyah Suriah yang membantai kaum muslimin sunni di Suriah.
Dalam pernyataan tersebut, Daulah Islam Irak kembali menegaskan dukungannya kepada kaum muslimin sunni Irak yang selama enam pecan terakhir melangsungkan aksi-aksi demonstrasi menuntut pelengseran rezim Syiah Irak pimpinan PM Nouri Al-Maliki dan pembebasan ribuan muslim sunni yang dipenjarakan secara zalim. Daulah Islam Irak mengingatkan rakyat muslim sunni Irak untuk mengikhlaskan niat dalam aksi-aksi demonstrasi tersebut dan membersihkan barisan mereka dari para pengkhianat yang mencari keuntungan pribadi dari perjuangan kaum muslimin.
Selain itu Daulah Islam Irak juga mengaku bertanggung jawab atas serangan bom yang menewaskan Ifan Sa’dun Al-Isawi dan para pengawalnya. Tokoh durjana Ifan Sa’dun Al-Isawi adalah salah seorang petinggi milisi Shahwat buatan Amerika yang memerangi mujahidin sunni dan mengabdi kepada rezim Syiah Irak. Ia merupakan tokoh pengkhianat muslim sunni level atas yang sangat diandalkan oleh tuan besar penjajah AS-NATO guna memerangi mujahidin Irak. Atas jasa-jasanya mengabdi kepada AS-NATO dan rezim Syiah Irak tersebut, ia mendapat jabatan tinggi dan fasilitas hidup yang mewah. (muhib almajdi/arrahmah.com)