BAGHDAD (Arrahmah.com) – Mujahidin Daulah Islam Irak mengatakan mereka berada di balik serangkaian serangan yang menewaskan lebih dari 56 orang dan melukai 220 lainnya dalam sebuah pernyataan yang diposting secara online pada Rabu (20/3/2013) seperti dilaporkan Al Arabiya.
“Apa yang Anda terima pada hari Selasa adalah tahap pertama, in syaa Allah akan diikuti oleh pembalasan untuk mereka yang Anda eksekusi,” ujar pernyataan Mujahidin Daulah Islam Irak merujuk kepada otoritas Syi’ah pimpinan Nouri al-Maliki.
Sebelumnya pada Senin (18/3), Menteri Kehakiman mengatakan tidak akan menghentikan eksekusi para tahanan Muslim yang mereka klaim bersalah atas serangan di ibukota, lansir BBC.
Setidaknya 20 ledakan dan penembakan melanda Irak pada Selasa (19/3), banyak diantaranya menargetkan pemukiman Syi’ah serta tentara dan polisi boneka Irak.
Salah satu yang paling mematikan dalam serangan di hari itu adalah yang menghantam dekat salah satu gerbang utama ke Zona Hijau yang dijaga ketat di mana kantor-kantor pemerintah dan kedutaan besar bertempat termasuk Amerika dan Inggris. Ledakan tersebut menewaskan dua tentara dan melukai 15 lainnya.
Asap hitam tebal membumbung dari daerah tersebut dan ambulans terlihat sibuk.
Polisi dan pejabat rumah sakit memberikan jumlah korban dan mengatakan sebagian besar korban berasal dari serangan bom mobil di dekat gedung Kementerian Tenaga Kerja dan Urusan Sosial di Baghdad, di timur pemukiman Wahira. Ledakan itu menewaskan tujuh orang dan melukai 21 lainnya. (haninmazaya/arrahmah.com)