(Arrahmah.com) – Seorang ulama besar dan tokoh masyarakat di Malaysia Nik Abdul Aziz bin Nikmat baru saja kembali kepada Sang Pencipta, Allah Subhanahu wa Ta’ala, pada Kamis (12/2/2015) malam di kediamannya di Pulau Melaka setelah sebelumnya dirawat di ospital Universiti Sains Malaysia (HUSM) Kubang Kerian akibat sakit kanker prostat.
Proses pemakamannya yang diiringi oleh ribuan pelayat menunjukkan betapa beliau dicintai rakyat. Haji Nik Abdul Aziz Nik Mat dikenal sebagai ulama yang kokoh dalam memperjuangkan Syariat Islam, ia juga dikenal sebagai ulama dan tokoh pemerintahan yang paling zuhud dan wara’.
Biografi Nik Abdul Aziz Nik Mat
Tuan Guru Dato’ Bentara Setia Haji Nik Abdul Aziz Bin Nik Mat lahir pada hari Sabtu tanggal 10 Januari 1931 di Kampung Pulau Melaka, Kota Bharu. Beliau merupakan anak kedua dari sembilan orang bersaudara.
Pendidikan awal diperoleh oleh Nik Aziz dari ayahnya sendiri, Tuan Guru Haji Nik Mat yang merupakan anak dari seseorang bergelar Raja Banjar di kediamannya di Pulau Melaka. Tuan guru Haji Nik Mat terkenal dengan didikannya yang keras terhadap anak-anaknya, karenanya di kampung ia dikenal sebagai Hji Nik Mat Pongoh.
Selanjutnya, beliau menimba ilmu dari berbagai tempat, hingga beliau sampai di Mesir dan mendapat ijazah Sarjana Perundangan Islam dari Universitas Islam tertua tersebut. Ketika masih belajar, beliau turut menyaksikan Perang Arab-Israel.
Selain itu, beliau juga pernah pernah belajar di lembaga-lembaga pendidikan berikut:
- Sekolah Kebangsaan Kedai Lalat, Kelantan (3 Bulan) – 1936,
- Sekolah Pondok Tok Kenali Kubang Kerian, Kelantan.
- Sekolah Pondok Tok Guru Haji Abbas, Besut, Terengganu
- Universitas Deoband, India – 1952
- Universitas Lahore, Pakistan – 1957
- Universitas al-Azhar, Mesir – Ijazah Sarjana Muda Pengajian Bahasa Arab.
- Universitas al-Azhar, Mesir – Sarjana Perundangan Islam.
Nik Abdul Aziz Nik Mat dikenal sebagai ulama yang mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa, seperti bahasa Arab, Urdu, Inggris dan Tamil.
Bahkan, hingga akhir hayatnya, beliau masih aktif mengajarkan ilmu-ilmu ke-Islaman kepada masyarakat. Hampir setiap subuh, beliau akan menjadi imam Sholat Subuh dan kemudian memberikan kuliah ringkas di sebuah masjid yang terletak hanya beberapa langkah sahaja dari rumahnya.
Beliau dikenal sebagai ulama yang zuhud dan wara. Beliau selalu tampil dengan pakaian jubah dan surban. Rumah kepunyaannya hanyalah sebuah rumah kampung biasa seperti yang dimiliki oleh rakyat kebanyakan yang terbuat dari papan. Rumahnya tidak berpagar dan sama sekali tidak difasilitasi penjaga keamanan.
Diceritakan juga, bahwa ketika beliau sholat di kantor, maka beliau mematikan lampu karena tidak ingin menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi.
Karir politik
Hal ini pula yang mengantar beliau memegang tampuk kepemimpinan sebagai Menteri Besar Kelantan. Beliau juga adalah seorang ADUN bagi kawasan N.06 Chempaka, Kelantan.
Pada pemilihan Umum ke-11, Nik Aziz meraih jabatan tersebut setelah mengalahkan Ruhani Mamat dari kubu Barisan Nasional (BN) dengan mayoritas suara, yaitu sebanyak 3,694.
Pada pilihan raya umum Malaysia kali ke-12, beliau kembali berhadapan dengan Datuk Dr. Nik Mohd Zain Omar dari kubu Barisan Nasional (BN) di kawasan DUN yang sama. Hasilany, beliau kembali menang dan menjadi pilihan rakyat dengan mayoritas suara yang lebih besar, yaitu 4,249.
Nik Aziz meninggal dunia pada tanggal 12 Februari 2015 di rumah kediamannya di Pulau Melaka, Kota Bharu, setelah tak mampu bertahan melawan kanker prostat stadium empat yang menyerang raganya. Semoga Allah merahmati beliau.