JAKARTA (Arrahmah.com) – Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai angka kemiskinan yang menurun menuai berbagai kritikan.
Seperti dari anggota Komisi XI DPR Harry Azhar Azis yang mengungkapkan bahwa data angka kemiskinan tersebut masih dipertanyakan.
“Komponen yang sifatnya variatif artinya yang bukan konstan variabel tapi ada semacam adhoc, soalnya kalau di saat ada perubahan harga akan berubah juga dan kalau panennya terganggu kalau tidak ada pemilu pasti naik juga,” tutur Harry kepada wartawan di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (2/7).
Dirinya melihat, komponen kemiskinan jangan hanya dilihat dari jangka pendek saja, namun harus dilihat secara jangka panjang.
Dia mencontohkan, kasus kemiskinan akan berubah jika ada musim panen namun akan meningkat jika panen gagal atau tidak adanya momen pemilu, tapi angka kemiskinannya akan berubah.
“Pemerintah memberi Bantuan Langsung Tunai (BLT), apa kemiskinan bisa langsung membuat turun?” ujarnya.
Dia juga mengingatkan agar angka kemiskinan yang dikeluarkan BPS tidak ditunggangi kepentingan politik yang akan menguntungkan calon presiden incumbent. (Althaf/okz/arrahmah.com)