BOGOR (Arrahmah.com) – Alhamdulillah penggalangan dana Peduli Suriah yang dilakukan Forum Indonesia Peduli Suriah (FIPS) dalam kegiatan Tabligh Akbar bertajuk: Konflik Suriah Dampak Kesesatan Aqidah Syiah, di masjid Darussalam, Kotawisata Cibubur, Bogor, Selasa (12/3/2013) berlangsung dengan sukses.
Dalam kegiatan tersebut berhasil megumpulkan dana sumbangan sebesar 30 juta lebih. Ustad Abu Harits, Lc, relawan Suriah yang kini aktif di Forum Indonesia Peduli Suriah (FIPS), mewakili penyerahan bantuan tersebut, yang insya Allah akan diserahkan kepada kaum muslimin di Suriah melalui HASI.
Pada kesempatan tersebut, Ustadz Abu Harits menegaskan konflik Suriah adalah konflik ideologi, bukan konflik sektarian seperti yang diyakini sebagian orang.
“Konflik Suriah adalah konflik ideologi, terutama ahli sunah dengan Syiah Nushairiyah,” sebutnya dengan suara lantang seperti dilansir an-najah.net.
Karena itulah, dai berjenggot tebal ini mengingatkan kaum muslimin Indonesia agar memperkuat akidah. Sebab, Syiah memiliki Grand Strategy mensyiahkan negeri-negeri kaum muslimin ahli sunah. Mereka memiliki rencana besar yang dikenal dengan sebutan Bulan Sabit Syiah, yang membentang antara Iran sampai Suriah. Di antara targetnya ialah menguasai dan menghancurkan Kakbah, kiblat kaum muslimin.
Sementara itu, Syaikh Muhammad Khatib, ulama asal Suriah yang menjadi pembicara juga pada kegiatan tersebut, menyebut bahwa pengakuan Bashar Ashad selama ini sebagai musuh Israel, sejatinya palsu belaka.
“Bashar Asad selama ini mengumpulkan uang untuk membeli senjata paling canggih, tetapi tidak pernah ada satu pun peluru yang ditembakkan kepada Israel,” tegas beliau.
“Yang terjadi adalah, rudal yang sanggup menghancurkan kota Misrata diledakkan kepada rakyatnya sendiri,” tambah beliau menjelaskan.
Dalam pengajian sekaligus penggalangan dana untuk Suriah tersebut, kata beliau, semua perjuangan rakyat Suriah untuk mendukung Bashar membeli senjata, hari ini justru digunakan untuk menghancurkan mereka.
Menurut penilaian Syaikh, tidak ada penguasa yang lebih kejam daripada Bashar Assad. Ia tega membunuhi rakyatnya sendiri. Itulah sebabnya, beliau berharap dan berdoa agar perjuangan para mujahidin melawan rezim biadab itu, diberkahi oleh Allah.
Selain itu, beliau mewakili bangsa Suriah menjelaskan bahwa beliau mengucapkan terima kasih atas semua bantuan kaum muslimin untuk mereka selama ini. Beliau juga berterima kasih kepada HASI yang telah beberapa kali mengirimkan relawan untuk membantu saudara-saudara mereka di sana.
Penderitaan bangsa Suriah yang beliau sampaikan kepada saudara-saudara mereka di Indonesia bukanlah ungkapan keluhan dan pengaduan. Bangsa Suriah, seperti diungkapkan oleh beliau, sudah biasa hidup menderita. Mereka telah terlatih hidup tanpa listrik, kekurangan air, kemiskinan, dan bertahan dalam cuaca yang sangat dingin.
Seperti diketahui, Suriah adalah bagian dari Syam yang kini telah terpecah-pecah. Syam adalah negeri yang memiliki banyak keutamaan, Syaikh Al-Albani menyebut ada dua puluh hadis sahih tentang keutamaan Syam. Nabi saw pernah dua kali ke Syam. Pertama, ketika masih kecil dalam perjalanan bersama keluarganya. Kedua, dalam perjalanan dagang ketika menjualkan dagangan Khadijah r.anha.
Lima puluh shahabat hijrah dan dimakamkan di sana. Syam juga telah melahirkan banyak ulama, termasuk Imam Nawawi. Beliau lahir di Nawa, yang sekarang ini dibombardir oleh rezim Suriah. (bilal/arrahmah.com)