OTTAWA (Arrahmah.com) – Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Sebab ulah ISIS, dicurigailah Ummat Muslim sedunia. Sebagaiamana dikutip Reuters dalam FP pada Rabu (22/10/2014), pekan lalu, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Jeh Johnson memperingatkan bahwa Kanada sedang dalam bidikan ISIS. Badai serangan berdarah pekan ini -yang dicurigakan kepada seorang mu’allaf- membuat publik Kanada bertanya-tanya apakah ketakutan Johnson terkabul. Atau AS yang membuat aksi ini terjadi agar Kanada dan dunia percaya akan “ramalannya”?
Pada Senin (23/10), seorang tentara tewas dan para pejabat menduga bahwa insiden tersebut berkaitan dengan terorisme, pasalnya seorang pria bersenjata menargetkan dan menabrakkan mobilnya ke sebuah kendaraan yang membawa dua tentara Kanada. Pada Selasa (21), pihak berwenang Kanada menaikkan tingkat waspada ancaman terorisme dari level rendah ke level sedang, setelah mengutip obrolan online dari kelompok radikal tentang penargetan Kanada. Hanya sehari kemudian (22/10), seorang pria bersenjata membunuh seorang tentara Kanada, melukai tiga orang lainnya, dan terlibat baku tembak di lorong-lorong gedung parlemen Kanada di Ottawa dengan polisi dan aparat keamanan.
Pihak berwenang belum tahu persis apa yang terjadi pada Rabu (22/10), dengan rincian penting – termasuk identitas penembak atau penembak, serta kemungkinan motif – masih diselidiki. Daerah Ottawa telah diamankan, dan polisi secara aktif menyapu daerah dari pelaku (para pelaku). Sementara, menurut Reuters, polisi telah mengidentifikasi seorang pria tersangka bernama Michael Zehaf-Bibeau, pria Quebec yang digembar-gemborkan media barat telah memeluk Islam.
Kronologi insiden penembakan
Insiden itu dimulai sekitar pukul 10 pagi waktu setempat, ketika seorang pria dengan senapan menembak seorang prajurit penjaga berdiri di Monumen Perang Nasional.
Setelah menembak prajurit penjaga, pria bersenjata itu membuat berlari dari monumen Parliament Hill, lalu dia masuk ke gedung parlemen dan tembak-menembak dengan aparat keamanan pecah seketika. Adegan tembak-menembak ini sebagian ditangkap oleh wartawan Globe and Mail Josh Wingrove. Selama kejadian, penembak dilaporkan ditembak oleh sersan aparat keamanan parlemen, Kevin Vickers.
Selain itu, dilaporkan terjadi tembakan di dekat Rideau Centre, sebuah pusat perbelanjaan besar di pusat kota Ottawa, menunjukkan adanya penembak lain. Polisi telah mengalihkan wilayah pengamanan dengan menutup daerah sekitar Parliament Hill dan “mengunci” Rideau Centre.
Saat diwawancarai CBC, Constable Marc Soucy dari Departemen Kepolisian Ottawa menegaskan bahwa tidak akan mengabaikan para penembak, tetapi menolak untuk mengomentari penembakan yang telah terjadi di Rideau Centre. Laporan belum dikonfirmasi dari wartawan dan saksi mata pada titik adegan aksi beberapa orang bersenjata di sekitar parlemen, termasuk daerah dekat Rideau Centre.
Sesuai jadwal, anggota parlemen dan senator sedang menghadiri pertemuan rutin di gedung tersebut pada Rabu pagi ketika serangan itu terjadi. Spontan, Perdana Menteri Kanada Stephen Harper segera dipindahkan, bersama dengan para pejabat senior lainnya, untuk diamankan di tempat yang dirahasiakan. Namun pasca kejadian, Perdana menteri telah dipublikasikan televisi telah berbicara dengan petugas polisi di sebuah tempat yang dirahasiakan itu.
Serangan itu datang seiring mengingkatnya peran Kanada dalam memerangi kelompok militan ISIS, meskipun masih belum jelas apakah serangan itu memiliki hubungan dengan keputusan ini baru-baru ini. Kanada telah mengirim 26 pasukan khusus pasukan ke Irak untuk bertugas dalam perannya sebagai penasehat. Selain itu, pada 7 Oktober parlemen memberikan suara mendukung bergabung serangan udara pimpinan AS terhadap militan IS di Irak.
Disinyalir hal ini dipicu oleh pernyataan kontroversial juru bicara IS pada akhir September lalu, yang sama sekali tidak mewakili kaum Muslimin sedunia. Pada video yang dirilis oleh juru bicara ISIS, Abu Muhammad al-Adnani, mendesak para pendukungnya untuk membunuh orang-orang Kanada dan melakukan serangan dalam negeri di wilayah Kanada. Sungguh inilah fitnah kaum kuffar yang memojokkan Ummat Islam dan tak dapat ditolelir lagi. Allahu musta’an. (adibahasan/arrahmah.com)