Darfur adalah sebuah propinsi yang luas di daerah Barat Sudan yang murni berpenduduk Muslim, campuran Arab dan Afrika. Salah satu keunikan yang membedakan mereka adalah persentase penduduk yang hafidz Al-Qur’an dan penduduk yang hafal Al-Qur’an terbesar di dunia terdapat di Darfur.
Permasalahan krusial yang pertama di Darfur adalah bahan baker, Kaum Muslimin di wilayah ini telah ditaklukan oleh musuh Islam yaitu orang-orang Yahudi yang hidup di wilayah mereka. Kaum Yahudi bekerjasama dengan milisi di Darfur selama beberapa waktu, menyuplai mereka dengan senjata dan pelatihan yang sama.
Masalah kedua adalah pemerintah Eritrea yang terkenal kerjasamanya dengan Israel dan dipimpin oleh Cristian Asyas Aforgi, dia didukung oleh Yahudi dan Amerika untuk memainkan peran dalam menyebarkan fitnah.
Ketiga, adalah Amerika. Semua komponen ini merupakan kekuatan dalam permainan sebagai bagian dari penyebaran fitnah di Selatan dan di Barat Sudan untuk melayani kepentingan Barat dan kepentingan Israel. Selain itu, ada juga kekuatan lokal lain yang sama-sama bekerja sama untuk kepentingan Barat. Keinginan dari Amerika sangat jelas seperti matahari yang bersinar di tengah hari yang sungguh-sungguh membutuhkan kerja keras. Apakah kita mengetahui bahwa sesungguhnya kaum kafir akan bahagia dan puas atas penderitaan kaum muslimin dan mereka tidak akan mengharapkan suatu kebaikan bagi kaum muslimin. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT. :
“Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang musyrik tiada mengijinkan diturunkannya sesuatu kebaikan kepadamu dari Tuhanmu” (QS. Al Baqarah, 2:105)
Sebagaimana kita ketahui, kondisi di Darfur ditimpakan dianggap kesalahan kaum muslimin, maka kita akan mengetahui kebohongan tangisan yang dilakukan oleh kaum kafir terhadap “para imigran” dan orang-orang muslim tertindas.
Dengan melihat layar televisi, kita teringat situasi di Somalia, dimana pada waktu itu kaum kafir menyebarkan citra dan semboyan serupa, ketika Barat dengan kelembutan hatinya menangis untuk penderitaan muslim dan menjadikan keharusan untuk memasuki Somalia untuk membantu dan mereka membentuk International Community untuk bangkit dan membantu muslim di Somalia, semua untuk alasan kemanusiaan.
Kemudian wajah orang-orang kafir keluar dengan penuh kedengkian kepada Islam dan kaum muslimin, setelah kekuatan kaum kafir mulai menyerang Somalia dan mengontrol pemuka Afrika. Mereka datang untuk mengawasi aktivitas Ahlus Sunnah dan untuk menyerang Sudan dari Selatan dan mengawasi sumber-sumber (daya alam) dan semakin ikut campur tangan di tanah kaum muslimin.
Dengan demikian, kucuran air mata (tangisan) Barat sama dengan kucuran air mata (tangisan) yang mereka berikan kepada wanita dan anak-anak Afghanistan sebelum Amerika memimpin usaha penyerangan ke Afghanistan. Hasilnya, lebih dari 5 juta laki-laki, wanita dan anak-anak ditahan dan Amerika juga membunuh sepuluh ribu anak dengan alasan membantu penyerbuan mereka. Alasan sama dengan kekuatan yang digunakan Uni Sovyet untuk memasuki Afghanistan dan kucuran air matanya sama seperti yang dilakukan Amerika sebelum memasuki Irak dan sebelum mereka membunuh 5 juta anak oleh embargo mereka dan mengepung Irak. Mereka mengucurkan air mata yang sama untuk Kurdish pada waktu Saddam dibunuh dengan senjatanya yang diberi oleh Amerika. Amerika telah membunuh penduduk Irak lebih dari seratus ribu orang dalam perang Iran Irak yang dinyalakan oleh Amerika dengan menyuplai senjata untuk keduanya.
Tetapi kita tidak pernah melihat Amerika mengucurkan air matanya untuk anak-anak di Palestina yang menderita setiap hari akibat tangan-tangan Yahudi dan Zionis dari uang dan senjata Amerika. Kemana seluruh air mata itu tatkala ia datang ke anak-anak Afghanistan yang dia telantarkan dan terus melakukan hal tersebut di desa-desa dan kota-kota mereka? Dimana air mata itu ketika dia memaksa mereka menerima cuaca yang sangat panas dan dingin tanpa perlindungan, menjadikan mereka sasaran empuk bagi perampok-perampok jalanan yang juga bersekutu dengannya?. Dimana air mata mereka bagi wanita dan anak-anak Irak, ketika pesawatnya mengebom mereka dengan senjatanya yang salah dan keliru (sasaran) itu. Bahkan, dimana air mata itu bagi tetangga Sudan yang telah dibunuh dalam sebulan didasarkan atas puluhan ribu ras yang berlumuran darah diantara berbagai suku Afrika demi menguasai tanah dan sumber-sumbernya di benua hitam itu? Sungguh dalam hal ini, Darfur tidak lebih dari sebuah negara tipikal (bentukan) di tengah-tengah sisa Afrika.
Masalahnya bukanlah hanya masalah berkenaan dengan Darfur saja, melainkan ini adalah sebuah perang salib global melawan Islam dan kaum muslimin. Masalahnya bukan seperti apa yang sering disebut-sebut analis politik yang memulai analisa mereka dengan kekhawatiran tertentu yang dicetuskan kedalam pemikiran mereka dengan meniadakan fakta bahwa hal tersebut telah termaktub dalam nash Allah. Hal ini menyebabkan mereka salah dalam menganalisi hakikat dan realitas perang salib global melawan umat Islam
.
Oleh karena itu, kita harus memulai dari fakta-fakta yang nyata ini yang kita yakini sebagai sebuah aqidah, memahami isu-isu politik dan realitas di sekeliling kita, jika kaum muslimin saat ini memahami fakta-fakta aqidah tersebut dam menjadikannya sebuah permulaan atas seluruh analisanya dan membaca setiap realita, maka pemahaman itu akan cukup baginya, dan hal itu akan cukup untuk dijadikan penelitian yang akurat dan studi yang tepat dalam hal mencari niat-niat dan rencana-rencana tersembunyi kaum Salib melawan umat ini. Ini akan membantunya mengetahui apa-apa yang telah direncanakan musuh bagi mereka serta apa saja target musuh terhadap mereka dan ini akan memungkinkan mereka (kaum muslimin) mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan dan persiapan bagi hal itu.
Fakta-Fakta Wahyu
Saya akan memberitahukan fakta-fakta terpenting bahwa kaum muslimin harus memperluas pemikirannya ketika berurusan dengan kaum kafir, mereka adalah sebagai berikut :
1.Seorang muslim yang membaca ayat Allah tidak boleh percaya kepada orang kafir baik mereka dari ahli kitab ataupun yang lainnya meskipun mereka menjanjikan kebaikan dan bantuan, juga dilarang untuk percaya bahwa mereka (ahli kitab) akan senang melihatnya (umat Islam) berkembang, juga tidak boleh percaya bahwa musuh-musuh tersebut mengharapkan berbagai kebaikan darinya misalnya demokrasi, pembangunan kembali, pengembangan, bantuan kemanusiaan ataupun yang lain sebagaimana firman Allah SWT:
“Orang-orang kafir dari Ahli Kitab dan musyrikin tidak berharap kebaikan datang padamu dari Tuhanmu”. (QS. Al Baqarah, 2:105)
2.Seorang muslim harus yakin dan tidak ragu sedikit pun bahwa kaum kuffar, baik Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah senang terhadap Islam dan umat Islam meskipun seandainya dari orang-orang munafiq ada yang menjilat kaki umat–umat Nasrani atau seandainya dia hendak membuat 1000 sajadah untuk Yahudi. Mereka tidak akan pernah senang kepadanya sampai dia murtad dan menjadikan seorang Yahudi atau Nasrani dan saat itu mereka akan menghinakannya dan mendiskriminasikannya disebabkan kebangsaan ras atau warna kulitnya sebagaimana yang kita lihat pada orang-orang kulit putih diantara ras-ras Barat dan khususnya di Inggris dan Amerika, Allah SWT berfirman:
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti millah atau agama mereka. Katakanlah: sesungguhnya petunjuk (deen) Allah itulah petunjuk yang benar. Dan jika kamu mengikuti agama mereka setelah datang kepadamu pengetahuan tentang Tuhanmu, maka kamu tidak akan mendapatkan pertolongan dan perlindungan dari Allah”
. (QS. Al Baqarah, 2:120)
3.Umat Islam harus yakin bahwa salah satu penyebab perang terbesar yang dilakukan kaum kafir melawan muslim adalah untuk menjadikan kaum muslimin murtad dari Islam, dan itulah asas (fondasi) dari seluruh perang yang mereka lakukan. Mereka tidak akan pernah kompromi dengan hal itu karena Allah SWT berfirman:
“Sebagaimana besar Ahli Kitab menghendaki bahwa kamu berpaling dari Din-mu dan menjadi murtad setelah beriman, karena dengki yang timbul dari diri mereka setelah mereka mengetahui kebenaran agamamu”. (QS. Al Baqarah, 2:109)
4.Umat Islam harus yakin bahwa ketika kaum kuffar menyarankan kita untuk menawarkan perundingan kita harus yakin bahwa itu adalah sebuah strategi untuk mencelakaimu baik secara tersurat maupun tersirat, mereka lontarkan di depan umum dan umat Islam tidak butuh kepada ucapan mereka dari apa yang ada di dada mereka karena Allah telah menginformasikan kepada kita tentang hal itu.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang diluar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka lebih besar lagi, sungguh telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahami”. (QS. Ali Imran, 3:118)
5.Kaum muslimin harus percaya bahwa orang-orang kafir itu tidak menyukai orang-orang beriman dan jika mereka menunjukkan simpatinya, kita harus percaya bahwa itu bentuk kemunafikannya sebab hati mereka berbeda dan Allah SWT berfirman:
“Beginilah kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukai kamu, mereka berkata: “kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka mengigit ujung jari lantaran marah bercampur benci kepada kamu. Katakanlah (Kepada mereka): “Matilah kamu karena kemarahan kamu itu”. (QS. Ali Imran, 3:119)
Allah telah menyempurnakan hal ini bahwa mereka tidak menyukai orang-orang Islam dan siapapun yang menentang hal tersebut, berarti telah ingkar kepada ayat-ayat Allah begitu juga siapa saja yang mencintai mereka dan bersekutu dengan mereka melawan umat Islam adalah kafir Murtad, hal itu diberitahukan dalam kumpulan fatwa Sheikh Islam Ibnu Tamiyah v.77 hal 264.
“Siapa saja yang tidak melarang manusia dari beragama Yahudi dan Nasrani setelah kenabian atau tidak mendeklarasikan kekufuran mereka dan tidak membenci mereka, maka dia bukan muslim berdasarkan mufakat seluruh muslim, ulama-ulama dan masyarakat umum.
Ini semua adalah lima fakta wahyu dari Al-Qur’an dan landasan bagi siapa saja yang ingin berbicara (membahas) dan menulis tentang urusan-urusan umat saat ini agar tulisannya didasarkan atas ilmu Allah, bukan hanya berdasarkan perkiraan manusia dan keraguan, karena animo kaum kafir, Yahudi dan Nasrani tidak terbuka menurut debat (diskusi) dan siapapun yang menolak hal ini maka ia sedang membuat dusta terhadap Allah.
Dari sini dapat dipahami bahwa orang kafir tidak mencintai kaum muslimin dan tidak menginginkan kebaikan ada pada diri mereka dan mereka menginginkan umat Islam berada dalam kesulitan atau kesukaran, sehingga ini akan menjadi jelas bagi kaum muslimin tentang tujuan yang meliputi media (mereka) secara intensif dan banjirnya air mata buaya bagi Darfur.
Berbagai Dimensi Problem-problem Darfur
Secara singkat, kita dapat menyimpulkan semua kasus-kasus air mata buaya dari orang-orang kafir bagi muslim di Darfur pada poin dan dimensi berikut:
Kondisi Darfur dibagi menjadi beberapa dimensi:
– Dimensi religius
– Dimensi politik
– Dimensi ekonomi
– Dimensi militer
– Dimensi strategi
1.Dimensi religius
Tidak ada seorang pun yang beragama nasrani di Darfur, mereka semua muslim, semuanya berjumlah 6 juta orang, dan 85% dari mereka hafidz Al-Qur’an. Mereka terdiri dari orang Arab dan Afrika. Rakyat Darfur tidak pernah meminta kemerdekaan dan tidak percaya dengan perpecahan, sedangkan orang-orang Kristen di selatan menginginkan kemerdekaan. Hal ini menjadi problem besar dari dimensi religius.
Lebih-lebih Darfur memiliki salah satu camp training jihad terbesar di masa Sheikh Usama Bin Laden dan senjata-senjata tersedia di tengah-tengah masyarakat. Darfur adalah wilayah yang memiliki sejumlah hafidz Al-Qur’an terbesar di dunia dan daerah ini masih merupakan daerah yang sulit ditembus bagi seluruh misionaris Nasrani dan Yahudi karena telah ditolak kaum muslimin untuk memasuki negeri-negeri mereka. Bagi mereka, akan menjadi sangat mudah bagi kekuatan militer untuk masuk menjadi pengaman atau penjamin (misionaris Yahudi dan Nasrani) dan memungkinkan organisasi-organisasi misionaris untuk menggunakan pekerjaan mereka dalam kerangka mempengaruhi kaum muslimin untuk pindah agama menjadi Kristen dengan dalih “tujuan kemanusiaan”.
Kenyataanya beberapa organisasi misionaris telah siap untuk mengibarkan panji-panji dibawah dasar kemanusiaan untuk memproteksi kekuatan Sudan dan hal itu akan dideklarasikan oleh pemimpin organisasi pengabar Injil Amerika Mr. Trent Hagrid sebagaimana ungkapannya ;
“Ini adalah kesempatan kita untuk menjangkau daerah-daerah kaum muslimin dengan misi kristenisasi, khususnya ketika mereka tengah menderita maka dilakukan pembersihan etnis dalam Darfur”.
Kita seharusnya juga mengingat akan gerakan-gerakan pengabar Injil (misionaris) yang merupakan salah satu dasar politik yang menduduki peringkat yang sangat penting bagi George Bush. Misi ini bagi Bush sangat dia butuhkan untuk keuntungan perolehan suara untuk mendapatkan kedudukan yang penting (memenangkan setiap kebijakan politiknya) di mata rakyat Amerika. Alasan mereka untuk mengumumkan pembunuhan rakyat Afrika tidaklah bertujuan apa-apa kecuali ingin mempengaruhi gerakan-gerakan kaum muslimin, mereka berharap dapat menggunakannya dalam rangka menguasai Afrika dengan menggunakan negara-negara Arab yang membawa panji Islam. Mereka berharap dapat mematahkan jalan perjuangan kaum muslimin dengan menggunakan bangsa Arab, mereka memasukkan ide-ide mereka ke dalam Islam dan kedalam buku-buku bahasa Arab termasuk pemahaman terhadap Al-Qur’an.
Dengan cara yang sama mereka melakukan hal serupa kepada negara-negara Afganistan, yang mana mereka telah meraih sukses sampai taraf tertentu dalam beberapa suku di daerah tertentu yang mereka mulai dengan menangkapi orang-orang Arab, memperkosa wanita-wanita mereka dengan menyerahkan mereka kepada Amerika.
2.Dimensi politik
Amerika berusaha untuk mendapatkan keuntungan opini publik Amerika dengan mencapai kesuksesan politik di berbagai belahan bumi setelah menimpakan bencana atas mereka dan dari situasi ini diperoleh suatu keuntungan bagi Gedung Putih. Mereka membutuhkan permainan dengan dalih rasisme untuk memperoleh suara terutama dengan menggunakan politik kotor Amerika disertai dengan propaganda-propaganda solusi terhadap problem yang terjadi di Afrika yang mereka sebut dengan “Benua Hitam”. Hal ini menyebabkan partai-partai Republik mengenal rasisme mereka sebagai jalan untuk mendapatkan keuntungan dari rakyat Afrika di Amerika dengan mengorbankan cucuran air mata rakyat Afrika. Hal ini terlihat jelas dengan melihat pemberitahuan dari kekuatan atau kubu negara-negara Barat yang memberitahukan bahwa mereka ingin menolong Darfur dan mengangkat mereka dari garis kemiskinan dengan melakukan perbaikan pembangunan di negara tersebut, dengan demikian akan lebih mudah bagi mereka untuk mengintai setiap orang dengan melihat minimnya pengetahuan yang ada di negara-negara lain dan dikemudian hari akan mereka jadikan target juga.
Kita lihat total populasi (jumlah penduduk) Darfur hanyalah 6 juta jiwa, tidak ada 3/4nya penduduk Sudan. Akan tetapi di manakah keberadaan Bush ketika 36 juta penduduk Amerika di bawah garis kemiskinan (berada pada derajat orang-orang yang menunggu pembagian makanan) berada di negaranya sendiri?
Dimanakah tetesan air mata (tangisan) bagi 12 juta dari mereka yang kehilangan rumah mereka dan lebih dari satu juta anak-anak tidak dapat menikmati pelayanan kesehatan dan tidak mempunyai tempat untuk tinggal, untuk makan saja mereka mengais dari makanan di tong sampah yang ada di Amerika. Jika ditotal jumlah para pengungsi di Darfur sekitar 800.000 orang yang terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak, kenapa Amerika tidak membantu jutaan pengungsi dari kota mereka sendiri yang berasal dari masyarakat mereka sendiri, yang tinggal sendirian dan tidak memiliki tempat tinggal baik dari laki-laki maupun perempuan?
Sesungguhnya kalau dibandingkan dari semua aspek perbedaan antara Amerika dan Sudan, layakkah kita menangis untuk masyarakat yang tidak pernah meminta pertolongan kepada Amerika. Juga mengiba-iba atau bahagia dengan pertolongan Amerika? Sedangkan masyarakat Amerika sendiri menangis untuk meminta pertolongan negaranya. Apakah yang telah dilakukan pemerintah Amerika terhadap 23 juta gadis muda Amerika yang bekerja sebagai pelacur di bawah garis kemiskinan?
Sejauh apa tuduhan bahwa bangsa Arab telah melakukan kejahatan melawan kaum muslimin di Darfur, kita mungkin bertanya dimanakah kamu (Amerika) terhadap kejahatan yang terjadi setiap 3 detik di Amerika ? Dan juga terhadap 35.000 pembunuhan setiap tahunnya yang berasal dari kejahatan kriminalitas di Amerika jika dibandingkan dengan kejahatan yang terjadi di Darfur yang hanya mencapai maksimum 3.000 pembunuhan setiap tahun ? Jika Bush beranggapan penangkapan terhadap orang kulit hitam lebih layak, dimanakah ia ketika terjadi 627.000 kejahatan rasisme yang dilakukan dalam satu tahun (1993)? Jika mengingat kembali daftar dari statistik yang lama dan sekarang maka akan didapatkan bahwa kejahatan yang terjadi saat ini lebih berat dan semakin parah.
3.Dimensi ekonomi
Adanya cadangan minyak yang sangat besar di Sudan dan diberitakan oleh beberapa perusahaan Barat membuat politikus-politikus di Gedung Putih dan negara-negara Eropa tergiur. Hal itulah yang membuat mereka berhasrat untuk turut campur politik dalam negeri Sudan dengan segera dan jika perlu mereka akan membuat perubahan menyeluruh terhadap politik infrastruktur yang ada disana supaya mereka bisa masuk. Hal penting yang perlu dicatat disini adalah Hamid Karzai yang ada di negara Afghanistan masih berstatus sebagai pekerja di perusahaan minyak US Chevron, begitupun juga Mr. Iyad Allawi, di Irak bekerja di perusahaan petrolium dan kelihatannya mereka berharap untuk mengambil alih kepemimpinan di Sudan dengan pekerja lain yang bekerja di perusahaan minyak mereka. Setelah akhir perang dingin dan runtuhnya negara Sovyet, Amerika berusaha membuat transaksi finansial dengan masyarakat Eropa terutama dengan Inggris dan Perancis supaya mereka dapat merasakan pembagian yang baik terhadap wilayah Sudan dan untuk memperoleh legalitas serta membungkam (membekukan) permasalahan Irak. Terutama Irak, tapi kenapa kita lihat tentara yang disiapkan pertama masuk ke Sudan adalah tentara dari Perancis baru yang kedua dilaporkan yang masuk ke pintu masuk adalah Inggris. Aktivitas tersebut dalam rangka mendukung Amerika dan supaya Amerika tidak menjadi penghalang dalam politiknya.
Cobalah anda mengingat kembali sejarah kegelapan Perancis atas umat Islam ini dan perannya dalam memberantas kaum muslimin di masa lalu, kaum muslimin seharusnya tidak melupakan sejarah tersebut atau bahkan mengabaikannya, sebab kita mengetahui bahwa mereka mempropagandakan kekufuran baik itu Amerika, Inggris, dan Perancis adalah negara yang sama, permasalahan antara mereka hanyalah perselisihan terkait dengan peran mereka di Sudan mengingat mereka adalah sekutu satu sama lain, saling mendamaikan konflik yang terjadi diantara mereka. Penguasaan minyak di Sudan dan Irak berarti menyerobot kontrol yang dilakukan oleh OPEC dan berarti mereka membuat organisasi OPEC menjadi organisasi yang lemah dan tidak dapat berperan apa-apa disebabkan salah satu kontrolnya adalah harga minyak dan hal ini akan menyebabkan keberadaan beberapa negara non muslim (seperti Venezuela) tidak akan tunduk kepada pemimpin-pemimpin negara-negara muslim di Arab dan pemimpin muslim negara-negara non Arab di seluruh dunia.
4.Dimensi militer
Dalam kerangka menutupi kegagalan pemerintahan Amerika dan menghilangkan fokus perhatian kegagalan pemerintah Amerika atas Irak maka Amerika berusaha untuk mengalihkan fokus perhatian dunia ke daerah lain yang menciptakan peristiwa global yang baru dan berusaha untuk tetap menggenggam dunia secara umum, khususnya publik Amerika dibuat sibuk menjelang pemilihan presiden. Kenyataannya, pemerintahan George Bush gagal total, dia gagal di Afghanistan dan dia gagal juga di Irak. Sekarang dia ingin membuat skor berimbang dengan menerjunkan kekuatan militer untuk melawan suatu target seperti yang terjadi di Sudan. Kekuatan Inggris telah mendukung jalan mereka (AMerika) untuk menyerang Darfur dan kekuatan Perancis pun juga telah siap dikumpulkan untuk memberi dukungan. Mereka berharap misi ini juga dapat menutupi kejahatan-kejahatan orang Yahudi di Palestina, dan rencana mereka untuk menempati Darfur adalah cara penyelesaiannya dan perusakan masjid Aqsa (yang dilakukan Yahudi) berusaha untuk dialihkan dari perhatian Internasional kepada fokus bagian dunia yang lain. Amerika berharap dapat memecah belah Sudan. Bahkan lebih dari itu, mereka menginginkan untuk menyerang satu benteng pertahanan Al-Qaida di Sudan, dimana banyak terdapat pengikut-pengikut Sheikh Usama bin Laden yang ada di sana.
5.Dimensi strategi
Penguasaan Sudan secara langsung berarti penguasaan terhadap daerah Laut Merah, kaum muslimin seharusnya tidak melupakan komplotan (golongan) Yahudi yang berhubungan dengan MeKkah dan Madinah, kota Rosulullah yang mereka akui sebagai kepemilikan dari negara “Israel Raya”.
Terlebih lagi, mereka adalah kekuatan yang akan memaksa pemerintahan Sudan untuk tunduk sepenuhnya, sekarang ini mereka belum mempertimbangkan akan bahaya misi-misi kekuatan Barat ketika dibandingkan dengan dunia Arab (yang loyo). Kita lihat fakta yang ada sekarang bahwa Ja’far Numari, mantan Presiden Sudan sangat berhasrat sekali untuk menolong orang-orang Yahudi bangsa terkutuk itu supaya Sudan bisa masuk dalam jangkauan Israel.
Sekarang ini jika memang Laut Merah sudah berada dalam kekuasaan orang-orang kafir maka jalan masuk untuk kedua minyak (Sudan dan Irak) ada dalam kekuasaan tangan orang-orang Yahudi, yaitu Israel. Sebagai tambahan, sakitnya Husni Mubarrok secara tiba-tiba yang mereka jadikan penguasa boneka akan menyebabkan problem bagi Amerika dengan calon penggantinya di Mesir. Keuntungan penuh penguasaan atas Sudan berarti keuntungan penuh atas penguasaan Mesir dan posisi ini akan semakin memperlemah posisi Sudan; dengan penguasaan Sudan secara langsung di bawah kekuatan Barat berarti jaminan terbaik bagi seluruh regional dalam kasus terjadinya berbagai perselisihan di Mesir.
Mereka akan mengakhiri rencana mereka dengan membagi Sudan ke dalam pemerintahan-pemerintahan kecil dan propinsi-propinsi kecil sebagai bagian upaya pemberantasan mereka dalam melawan Islam. Mereka berharap untuk mengakhiri pemetaan kembali “Negara Timur Tengah yang Besar” begitulah mereka menyebutnya, yang secara fakta adalah dunia Muslim (negara-negara yang mayoritas Muslim). Pembagian negara-negara Muslim menjadi negara-negara yang kecil dan lebih kecil lagi akan semakin memperlemah kedudukan kaum muslimin dan akan meningkatkan polemik dan konflik diantara mereka berupa batas-batas negara, ras dan konflik-konflik karena nasionalisme.
Solusi bagi Permasalahan Darfur
Perhatian kita saat ini belum sampai kepada bahaya invasi Amerika ke Sudan, tetapi perhatian kita masih terfokus pada sikap memalukan pemerintah Sudan karena mengambil sikap diam dan sikap tunduknya pemerintah Sudan terhadap semua tekanan-tekanan mereka dan perintah-perintah mereka. Ini bukan contoh yang pertama dari ketundukan pemerintahan Sudan. Pemerintah Sudan juga tunduk ketika ada perintah untuk mengasingkan Abu Abdullah ; Sheikh Usama bin Laden. Pemerintah Sudan tunduk ketika diperintah untuk menghentikan para Mujahidin ketika mereka berperang melawan separatis Kristen di bagian Selatan Sudan. Pemerintah Sudan tunduk dalam ketha’atan pada perintah Amerika untuk bernegoisasi dengan musuh Allah SWT. John Garner dan sekarang pemerintah Sudan patuh pada perintah melawan Darfur. Tidakkah pemimpin Sudan membaca ayat dari Al-Qur’an ?
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi”. (QS. Ali Imran, 3:149)
Pemerintah Sudan sungguh sangat rugi mulai dari hari pertama dia mematuhi orang-orang kafir dan mengizinkan mereka untuk mencampuri pemerintahan. Jika dia (pemerintah Sudan) menolak mulai dari waktu yang pertama dan mereka menginginkan menyelesaikan permasalahan tersebut maka niscaya pemerintah Sudan akan melihat semaraknya bendera-bendera Jihad. Semua negara-negara Barat akan memperhitungkan kekuatan kaum muslimin dan akan ragu-ragu, mereka akan berpikir seribu kali sebelum mencoba untuk intervensi. Allah telah membuat wajah Sudan buruk akibat dosa pemerintahan Sudan. Ketinggian martabat tidak bisa dicapai dengan tunduk dan patuh pada orang-orang kafir, dan itu bukan bagian pengamanan politik terhadap orang kafir, atau cukup dikatakan dengan pengamanan politik akan tetapi semua politik dalam Islam adalah dengan mematuhi Allah semata dan perhatikanlah bahwa kekuataan adalah milik Allah dan kepatuhan hanya kepada perintah-perintah-Nya, bukan kepada selain-Nya, sebab semua kekuatan hanya milik Allah semata sebagaimana firman Allah SWT:
“Apakah mereka mencari kekuatan disisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah”. (QS. An Nisa, 4:139)
Pemerintah Sudan harus menolak campur tangan para perusuh di dalam internal pemerintahannya, baik itu datangnya dari Amerika atau Eropa atau PBB. Permasalahan Darfur adalah permasalahan Islam yang menjadi tanggung jawab kaum muslimin, kitapun harus melihat solusi dari Islam. Sungguh sangat mengherankan apa yang telah dilakukan pemerintah Sudan, mereka tidak pernah belajar dari pelajaran problem-problem yang terjadi di Sudan Selatan, kepatuhan terhadap perintah orang-orang kafir membawa keburukan dan dalam kenyataanya itu adalah kejahatan yang pasti. Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang ( kepada kekafiran ), lalu jadilah kamu orang yang rugi”. (QS. Ali Imron, 3:149)
Tentara Sudan seharusnya masuk ke Darfur untuk mengusir semua agen-agen perusuh dan menuntut semua agen-agen tersebut baik mereka dari Yahudi maupun Kristiani untuk keluar dari Darfur dan mengumumkan kepada mereka untuk keluar dari daerah-daerah yang telah didiami. Mereka seharusnya menjadikan semua bentuk kekuatan dari tentara Sudan sebagai jaminan keamanan dan mendistribusikann senjata kepada masyarakat Darfur serta mengerahkan semua aktivitas jihad dalam perintah untuk menyiapkan kekuatan atas interfensi kekuatan asing. Terlebih lagi mereka seharusnya tidak perlu meminta ijin dalam melakukan hal tersebut kepada pengamat-pengamat Internasional yang masuk ke propinsi Darfur karena mereka bukanlah apa-apa tetapi mereka adalah mata-mata (orang kafir). Mereka hanyalah agen-agen Amerika dan Eropa.
Sejauh ini kebijakan mereka sekarang ini malah berlari dibelakang (mengekor) ke negara-negara Arab, Afrika dan Eropa. Saya pikir bahwa pemerintah Sudan adalah lebih menghargai negara-negara mereka dan kapabilitas mereka. Mereka mengetahui kesungguhan negara tersebut. Sudan gagal melawan para perusuh yang mana hal ini akan menjadi pembicaraan di negara-negara Amerika, Perancis, Inggris, dan Yahudi di Palestina.
Selanjutnya semua media memberi slogan-slogan dan kekuatan militer mereka untuk memberikan tekanan atas Sudan dan untuk memaksanya menerima paling sedikit beberapa masalah seperti fasilitas dan proteksi misionaris di Darfur dan menyerahkan bagian minyak ke Amerika dan perusahaan-perusahaan Eropa. Semua ini merupakan keuntungan bagi pemerintah Amerika dalam pemilihan nanti. Kita sebagai kaum muslimin seharusnya memenuhi seruan persiapan (jihad) sebagai kewajiban atas setiap muslim di Darfur dan semua bagian dari Sudan untuk mulai mengumpulkan semua bentuk senjata dan menyiapkan semua pelatihan supaya siap untuk keadaan darurat. Mereka seharusnya mulai sekarang berada dalam barisan pejuang dan merekrut para pejuang di atas landasan aqidah Islam dan menanamkan mental Islam berupa Al Wal’ wal Bara’ dan berjihad di tengah-tengah masyarakat dalam kesatuan komando dan sebagai sebuah persiapan sebelum musuh menyerang. Tidak diperbolehkan bagi kita untuk menunggu musuh menyerang, tetapi kita harus menyiapkannya terlebih dahulu untuk menyerang.
Sebagai tambahan, kaum muslimin disekitar daerah Sudan harus menyiapkan dukungan mereka untuk saudaranya. Allah telah membuka untuk Sudan sebagai jalan lintasan menuju Surga, yakni Surga yang berada dalam naungan pedang (jihad). Saya memohon kepada Allah untuk menyemarakkan bendera jihad di muka bumi ini untuk saat ini, untuk mendukung Islam dan kaum muslimin dimanapun mereka berada dalam rangka meninggikan Dienullah dan bagi kaum muslimin adalah kewajiban untuk memenuhi kewajiban mereka itu.
source: almuhajirun.net