JENIN (Arrahmah.id) – Pasukan “Israel” menewaskan sedikitnya 6 warga Palestina dan melukai 16 lainnya dengan tembakan langsung selama serangan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada Selasa (7/3/2023).
Kementerian kesehatan Palestina mengidentifikasi para korban sebagai Mohammad Wael Ghazawi, Majd Mohammad Huseiniyeh (26), Tareq Ziyad Natour (27), Ziad Ameen Zareeni (29), Moatasem Nasser Sabbagh (22) dan Abdel Fatah Huseein Khrousheh (49) yang dituduh oleh pasukan “Israel” berada di belakang penembakan di Hawara sepekan lalu, yang menewaskan dua pemukim “Israel”.
Rumah sakit Ibnu Sina dan rumah sakit umum Jenin melaporkan bahwa di antara yang terluka adalah kasus luka tembak yang parah di perut.
Sumber-sumber lokal menjelaskan kepada The New Arab bahwa pasukan “Israel” memasuki kamp Jenin sekitar pukul 15:00, bersembunyi di truk sipil dan mengepung sebuah rumah di bagian atas kamp sebelum lebih banyak pasukan “Israel” masuk dengan puluhan tentara dan bentrok dengan pejuang Palestina.
“Bentrokan senjata masih berlangsung hingga saat ini dan daerah itu masih ditutup oleh pasukan pendudukan,” kata Atta Abu Rmeileh, sekretaris faksi Fatah Palestina di kamp pengungsi Jenin, kepada TNA di tengah suara tembakan yang masih bersahutan.
“Pasukan pendudukan telah menembaki rumah yang dikepung selama satu jam, dan tidak ada yang tahu jumlah pasti orang di dalamnya,” tambahnya.
“Pertempuran sangat intens di bagian atas kamp dan warga menghindari ruang terbuka dan jendela karena takut penembak jitu pendudukan,” kata Mustafa Shita, direktur Teater Kebebasan Jenin sekaligus warga kamp Jenin, kepada TNA.
“Pasukan pendudukan telah mengepung sebuah rumah di mana tampaknya para pejuang yang dicari pendudukan tinggal,” tambahnya. “Pasukan pendudukan telah menembakkan rudal darat dan kami mendengar beberapa ledakan, ada darah di mana-mana di jalan, dan drone pendudukan melintasi kamp sepanjang waktu.”
“Penduduk tinggal di dalam rumah sambil membuka pintu bagi siapa pun yang terjebak di jalan untuk berlindung,” kata Najat Butmeh, direktur Pusat Wanita di Jenin dan juga penghuni kamp, kepada TNA di tengah sorak sorai warga Palestina.
“Itu warga menyoraki para pejuang yang baru saja menembak jatuh drone pendudukan,” kata Butmeh. “Semua orang dengan cemas memeriksa berita untuk mencari nama, takut ada kerabat yang mungkin termasuk di antara yang terbunuh atau terluka.”
“Semua orang memeriksa nama-nama korban di media sosial, takut menemukan nama kerabat. Ini pembantaian baru,” tambahnya.
Sementara itu, pasukan “Israel” menggerebek Nablus, menangkap setidaknya tiga warga Palestina. Media “Israel” mengutip tentara “Israel” yang mengklaim bahwa di antara yang tewas adalah penembak yang membunuh dua pemukim “Israel” di Hawara pekan lalu.
Dalam sebuah pernyataan, biro presiden Palestina mengatakan bahwa “Pembunuhan yang dilakukan “Israel” setiap hari terhadap rakyat kami adalah perang total dan penghancuran segalanya” dan meminta pemerintah AS “untuk segera masuk dan menekan pemerintah “Israel” untuk menghentikan kejahatannya”.
Pada akhir Januari, pasukan “Israel” membunuh sembilan orang Palestina dalam serangan di kamp pengungsi Jenin, dan pada akhir Februari, pasukan “Israel” membunuh 10 orang Palestina di Nablus.
Jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan “Israel” sejak awal tahun meningkat menjadi 68 orang, termasuk 11 anak-anak. (zarahamala/arrahmah.id)