LONDON (Arrahmah.id) – Sebuah video yang memperlihatkan wawancara terhadap seorang polisi di Inggris yang memilih menjadi mualaf dan memeluk agama Islam viral dan menarik perhatian publik.
Pasalnya dalam video yang dirilis oleh akun TikTok @cordovamediaid tersebut, sang polisi menceritakan kisah perjalanan mualafnya setelah mengalami suatu peristiwa besar.
Dalam video tersebut terlihat seorang pemuda Muslim mewawancarai seorang polisi yang sedang bertugas di Inggris.
“Nama saya Paul. Saya bersyahadat pada Januari tahun ini (2023),” kata polisi tersebut.
Paul kemudian mengisahkan bahwa tugasnya sebagai polisi di Inggris membuatnya dekat dengan agama Islam. Bahkan dia secara tak sengaja mempelajari budaya dan komunitas Muslim di daerahnya.
“Saya telah bekerja sebagai polisi selama 24 tahun dan bertugas di area ini selama 16 tahun. Jadi saya telah mempelajari budaya, komunitas muslim. Islam adalah agama yang damai, dan Alhamdulillah Allah telah memilih saya,” terangnya.
Paul kemudian menceritakan satu peristiwa besar yang terjadi dalam hidupnya hingga memutuskan memeluk agama Islam.
Suatu ketika, dia tidak bisa bernafas saat beristirahat di malam hari. Saat itu yang terpikirkan olehnya hanya memutar ayat suci Al-Qur’an.
“Anda tahu apa yang terjadi ketika saya pulang ke rumah? Saya kesulitan bernafas di jam 2 dini hari (kejadian terjadi pada Januari sebelum masuk Islam). Dan suara di kepala saya meminta saya untuk memutar (suara) Al-Qur’an. Saya putar Al-Qur’an di tablet saya dan saya dengarkan ‘Bismillahirrahmanirrahim…,’ dan saya seketika bisa bernafas. Alhamdulillah. Dan keesokan harinya saya bersyahadat,” ceritanya.
Paul juga mengungkapkan pandangannya tentang agama Islam. Dia mengaku terpesona dengan karakter Muslim yang diakuinya tentram dan penyayang.
“Muslim adalah orang yang paling tentram dan penyayang yang pernah saya temui. Alhamdulillah itu juga yang membuat saya tertarik dengan Islam. Komitmen dan ketaatan mereka terhadap agama, terhadap Tuhan, mereka beribadah (shalat) 5 kali dalam sehari. Itu gaya hidup mereka. Jadi bagi saya itulah yang membuat saya tertarik pada Islam. Dan jelas sekali sebagaimana yang telah saya sampaikan, ini adalah agama yang menentramkan dan luar biasa,” lanjutnya.
Setelah menjadi mualaf, Paul juga menjalani puasa pada bulan Ramadhan tahun ini. Dia juga mengaku tidak pernah melewatkan salat 5 waktu dan shalat malam.
“Sejak bersyahadat di bulan Januari, saya tidak pernah melewatkan sekalipun shalat (5 waktu). Sejujurnya saya shalat 6 kali dalam sehari, shalat 5 waktu dan pada jam 03.00 atau 03.30 shalat Tahajud atau shalat malam. Saya tidak melewatkan shalat itu,” ungkapnya.
Paul juga mengatakan tentang keinginan besarnya untuk terus mempelajari Islam.
“Saya rasa apa yang saya pahami dan saya baca adalah bahwa Tuhan tidak meminta segalanya sempurna. Dia ingin Anda mengerjakan sesuatu, entah itu Anda memulainya satu kali, dua kali, terus tingkatkan secara bertahap. Tahap demi tahap lalu ditingkatkan. Bagi saya, ini tentang saya bisa hidup dengan bersih. Alhamdulillah. Saya meyakini telah dipilih untuk memeluk Islam,” ucapnya.
Paul yang sudah bertugas di area kota Inggris selama 16 tahun itu mengungkapkan rasa syukurnya karena komunitas umat Muslim di area tersebut sudah seperti keluarga baginya.
“Dan berada di area ini saya merasa bersyukur karena orang-orang dan komunitas (Muslim) di sini seperti keluarga,” pungkasnya. (rafa/arrahmah.id)