JAKARTA (Arrahmah.com) – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Nasaruddin Umar menilai pernyataan Menteri Agama, Suryadharma Ali sebagai suatu ungkapan spontan. “Itu mungkin spontanitasnya. Al Zaytun masih harus didalami lagi,” tuturnya, di sela-sela Rapat Pimpinan Kementerian Agama di Hotel Merlynn Park, Kamis (12/5/2011).
Nasaruddin sendiri mengaku sudah tiga kali melakukan penelitian di Al Zaytun. Sedangkan bagi Menteri Agama, kunjungan pada Rabu (11/5)adalah yang pertama kalinya ke Al Zaytun.
Menurut Nasaruddin, Suryadharma melihat ada hal-hal yang tidak ditemui di pesantren lain, seperti lagu klasik, lagu nasionalis, dan dansa santri. “Tidak ada yang berbau garis keras,” katanya seperti yang ditulis Tempo. Suryadharma juga melihat anak-anak sekolah dasar perempuan tidak memakai jilbab.
Sebelumnya, MUI berdasarkan penelitian tahun 2002, menyatakan ada hubungan historis, finansial dan kepemimpinan antara Al Zaytun dengan NII. Namun, hingga kini, Panji Gumilang, Pimpinan Pondok Pesantren Mahad Al Zaytun masih menyangkal keterkaitan Pesantren tersebut dengan NII. (rasularasy/arrahmah.com)