JAKARTA (Arrahmah.com) – Komandan Resort Militer 132 Tadulako yang meninggal pada jatuhnya helikopter jenis Bell 412 EP di Poso, Almarhum Kolonel (Inf) Saiful Anwar, kata Komisioner Komnas HAM Siane Indriani, pernah mengusulkan memberi amnesti kepada pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso alias Abu Wardah.
Mengutip cnnindonesia, alasan Saiful memberikan amnesti menurut Siane lantaran Santoso merupakan residu atau sisa konflik masa lalu.
“Santoso adalah korban residu konflik masa lalu yang kemudian salah penanganan di Poso,” kata rilis Siane kepada media, Senin (21/3/2016).
Siane mengaku kerap berdiskusi dengan Saiful semasa korban hidup. Maklum, dia membidani sub komisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM. Saiful katanya adalah figur yang humanis.
“Pak Saiful pernah berdiskusi dengan saya tentang bagaimana menyelesaikan masalah Poso dengan damai,” kata Siane.
Sebagai anggota Komnas HAM, Siane menyatakan ikut berduka cita atas kejadian jatuhnya helikopter Bell 412 EP yang jatuh kemarin. Menurut dia, pihaknya mendorong penyelesian masalah di Poso secara lebih persuasif dan komprehensif. Alasannya, yang dibutuhkan di daerah ini bukan kekerasan.
“Tapi keadilan ekonomi, hukum, dan pendekatan budaya,” ujar Siane.
Siane tak menampik bahwa TNI telah melakukan upaya persuasif terhadap keluarga keluarga orang-orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO). Ini dilakukan dalam rangka melakukan pendekatan lunak (soft approach) agar mengindarkan dendam.
“Karena konflik di Poso telah berlangsung 17 tahun tanpa henti,” katanya.
Salah statu contoh DPO yang berhasil dibina TNI adalah Eno. Figur ini kata Siane telah kembali ke masyarakat. (azm/arrahmah.com)