armnews – Tiga tentara AS tewas di Iraq. Televisi Al-Alam kemarin melaporkan, dua operasi terpisah yang digelar para pejuang Iraq menewaskan tiga tentara AS dan mencederai empat personel lainnya di Provinsi Diyala dan Mosul.
Di saat Presiden AS, George W. Bush terus bersikeras menempatkan pasukan negara ini di Iraq dan Afghanistan, Komisi Ekonomi Kongres AS kemarin mengumumkan bahwa dana yang dianggarkan untuk perang di Iraq dan Afghanistan telah mencapai 1,6 triliun USD. Dikatakannya, anggaran ini adalah dua kali lipat dari dana yang diumumkan pemerintah sebesar 804 milyar USD.
Sebulan lalu, Kantor Anggaran Kongres AS mengalkulasi seluruh dana sosial dan ekonomi dan mengumumkan bahwa dana sebesar 2,4 triliun USD dikucurkan untuk perang Afghanistan dan Iraq.
Menurut Kantor Berita AFP dari Washington, Ketua fraksi mayoritas di Senat AS, Harry Reid, mengatakan, “Kami tak dapat membeli kemenangan seluruh perang.”
Sementara itu, dari Iraq dilaporkan komando militer AS di Baghdad, Rabu, para pejuang mujahidin telah membunuh empat prajurit AS.
Seorang prajurit tewas tertembak, Rabu, dalam operasi kepolisian di dekat kota Mosul. Dua prajurit lagi tewas dan empat lain cedera, Selasa, dalam ledakan di provinsi Diyala, sementara seorang prajurit keempat tewas Senin dalam penembakan di Baghdad.
Dengan kematian 860 prajurit, maka 2007 menjadi tahun paling mematikan bagi pasukan AS di Iraq.
Sementara itu, Kantor Berita Aswat al-Iraq, seperti ndikutip DPA, melaporkan bahwa di provinsi Diwaniyah yang berpenduduk sebagian besar Syiah di Iraq selatan, tujuh polisi Iraq anggota pejuang yang dipimpin ulama garis keras Moqtada al-Sadr ditangkap karena kasus pembunuhan.
Pejuang Sadr mengecam penangkapan polisi-polisi itu dan mengatakan, itu merupakan bagian dari operasi untuk menumpas partai mereka.
Surat kabar resmi al-Sabah mengutip satu sumber yang dekat dengan Perdana Menteri Nuri al-Maliki yang mengatakan, pemerintah ingin membantu keluarga-keluarga yang melarikan diri ke negara-negara tetangga untuk kembali lagi ke Iraq.
Karena keadaan keamanan telah membaik di Iraq, pemerintah akan pertama-tama berusaha mendorong pengungsi Iraq di Suriah untuk membali ke tanah air mereka, kata surat kabar tersebut.