ALGIER (Arrahmah.com) – Partai-partai beraliran Islam di Aljazair yang memiliki keterkaitan dengan Ikhwanul Muslimin menyatakan kekhawatiran mereka tentang masa depan mereka jika meraih kursi kekuasaan.
Partai-partai beraliran Islam di Aljazair mengecam keras kudeta militer Mesir yang menggulingkan presiden Muhammad Mursi, laporan koran Ash-Sharq al-Awsath pada Sabtu (6/7/2013).
Ketua Harakah Mujtama’ as-Silmi (Gerakan Masyarakat Damai), Abdur Razzaq Muqri, menyatakan kepada Ash-Sharq al-Awsath, bahwa ia “mengecam kudeta militer yang tidak memiliki alasan apapun, tidak secara syariat, tidak secara politik dan tidak secara konstitusi”.
Harakah Mujtama’ as-Silmi adalah kelompok politik terbesar yang beraliran Islam di Aljazair dan merupakan kelompok yang paling merepresentasikan pemikiran Ikhwanul Muslimin.
Dalam pernyataan sikapnya pada Jum’at (5/7/2013), Harakah Mujtama’ as-Silmi menegaskan kudeta militer yang menggulingkan Presiden Mursi merupakan “upaya kembali kepada orde lama dengan dukungan sebagian kekuatan lokal dan internasional yang ingin menyerang contoh demokrasi baru, yang direpresentasikan oleh gerakan-gerakan Islam dan kelompok-kelompok pembebasan di kawasan Arab. Mereka memperalat tuntutan-tuntutan kebutuhan sosial rakyat Mesir, yang tidak mungkin bisa dipenuhi semuanya dalam waktu satu tahun”.
Muqri menyatakan bahwa penangkapan para pimpinan Partai Kebebasan dan Keadilan dan para pimpinan Ikhwanul Muslimin Mesir “dan melemparkan tuduhan-tuduhan dusta kepada mereka merupakan bukti niat buruk kelompok yang melakukan kudeta militer”.
Ia juga menilai pembredelan TV-TV pro Ikhwanul Muslimin dan pemberangusan kebebasan berpendapat merupakan pelanggaran terhadap kebebasan dan HAM. Menurutnya semua langkah represif militer Mesir tersebut mencederai secara langsung sistem demokrasi. Hal itu merupakan “ancaman” bagi seluruh kawasan, sebab para pemuda akan meninggalkan solusi politik secara damai dan beralih kepada jalan “kekerasan”. (muhibalmajdi/arrahmah.com)