LONDON (Arrahmah.id) – Harga makanan di Inggris membukukan kenaikan terbesar dalam lebih dari satu tahun terakhir setelah supermarket terpukul oleh dua kali lipat kenaikan pajak dan lonjakan upah minimum nasional, demikian hasil survei yang dipantau secara ketat.
Konsorsium Ritel Inggris mengatakan biaya makanan naik 0,7 persen bulan ini, kenaikan terbesar sejak Januari 2024, dengan barang-barang sehari-hari seperti roti, daging, dan ikan semuanya meningkat. Ini membawa tingkat tahunan menjadi 2,6 persen, terbesar dalam 11 bulan, menurut laporan Bloomberg.
Kenaikan ini menambah tekanan lebih lanjut pada rumah tangga dan menggarisbawahi risiko inflasi yang masih dihadapi para pembuat kebijakan Bank of England.
Meskipun ada penurunan bulanan yang mengimbangi penurunan harga non-makanan, deflasi toko secara keseluruhan moderat menjadi hanya 0,1 persen, kata BRC.
Dengan ratusan ribu karyawan di Inggris, supermarket merupakan salah satu sektor yang paling terpukul oleh langkah-langkah yang diumumkan dalam anggaran pertama pemerintah Partai Buruh pada bulan Oktober. Langkah-langkah tersebut termasuk kenaikan 6,7% pada upah minimum dan kenaikan pajak gaji sebesar 26 miliar poundsterling ($34,7 miliar), yang keduanya mulai berlaku bulan ini.
Temuan-temuan survei ini dapat memperkuat kehati-hatian BOE mengenai seberapa cepat mereka akan memangkas suku bunga, dengan banyak peritel yang memilih untuk menaikkan harga daripada menyerap biaya tambahan.
Meskipun bank sentral diperkirakan akan melakukan lebih banyak penurunan suku bunga tahun ini, beberapa pejabat telah memperingatkan bahwa kenaikan tagihan dapat meningkatkan permintaan upah, mengingat bahwa warga Inggris mungkin lebih sensitif terhadap inflasi setelah krisis biaya hidup. Penelitian menunjukkan bahwa harga makanan sangat penting bagi konsumen dan ekspektasi inflasi mereka.
“Hari-hari deflasi harga-harga di toko-toko terlihat semakin berkurang,” ujar Kepala Eksekutif BRC Helen Dickinson. “Meskipun persaingan harga memanas, para peritel tidak dapat menyerap dampak total dari biaya tenaga kerja sebesar £5 miliar dan biaya tambahan sebesar £2 miliar saat pajak kemasan baru mulai berlaku pada Oktober.” Para pelaku bisnis juga telah memperingatkan akan adanya pemutusan hubungan kerja untuk melindungi margin mereka.
Kenaikan harga bahan makanan terjadi di tengah rentetan kenaikan biaya tahunan lainnya untuk rumah tangga di bulan April, mulai dari pajak dewan hingga harga yang diatur seperti tagihan air. Kenaikan terbesar di bulan ini berasal dari harga makanan segar, kata BRC.
Inflasi makanan masih jauh di bawah puncak dua digit yang terlihat pada tahun 2023 setelah invasi Rusia ke Ukraina menaikkan biaya bahan bakar, pupuk, dan pakan untuk para petani. (haninmazaya/arrahmah.id)