ANKARA (Arrahmah.com) – Menteri pertahanan Israel telah mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior Turki di Ankara sebagai bagian dari upaya untuk memperbaiki hubungan yang sempat menegang antara kedua negara.
Ehud Barak bertemu Ahmet Davutoglu, menteri luar negeri Turki, dalam pembicaraan tertutup di Ankara pada hari Minggu (17/1), setelah kunjungan ke makam pendiri Turki sekular, Mustafa Kemal Attatürk.
Para pejabat Israel mengatakan kunjungan itu dilakukan sebagai aksi ‘warming-up’ untuk menjalin hubungan bilateral antara Turki dan negara Zionis itu.
“Aliansi Israel-Turki merupakan hubungan strategis yang akan saling menguntungkan,” kantor berita Reuters mengutip ungkapan seorang staf Ehud Barak.
Barak kemudian bertemu Vecdi Gonuk, menteri pertahanan Turki, untuk membicarakan transaksi persenjataan yang bernilai US$180 juta.
Sejumlah pejabat Turki saat ini tengah berada di Israel untuk menguji pesawat tak berawak yang diproduksi perusahaan senjata Israel untuk pasukan Turki.
Proyek tersebut telah lama tertunda akibat masalah teknis dan ketegangan politik.
Perseteruan Diplomatik
Perjalanan Barak yang hanya sehari itu merupakan kunjungan pertama sejak perseteruan diplomatik terjadi akibat perlakukan Israel baru-baru ini perawatan terhadap duta besar Turki.
Danny Ayalon, wakil menteri luar negeri Israel, mempermalukan Oguz Celikkol, diplomat Turki, pada hari Senin, membuatnya duduk di sofa yang lebih rendah dan mengeluarkan bendera Turki dari meja dalam sebuah rapat yang diklaim sebagai protes Israel atas serial televisi Turki.
Salah satu statsiun televisi Turki belum lama ini menyiarkan serial drama yang berjudul The Valley of the Wolves, yang menggambarkan pasukan keamanan Israel melakukan penculikan anak-anak dan menembak orang-orang tua. Menurut negara Zionis, tayangan itu adalah program anti Semit dan program yang sengaja dibuat untuk menghasut masyarakat.
Israel kemudian mengeluarkan permintaan maaf resmi, yang diterima Turki. (althaf/alj/afp/arrahmah.com)