QUITO (Arrahmah.com) – Korban jiwa di Ekuador telah mencapai 654 jiwa sepekan setelah gempa berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang negara tersebut, kata Presiden Rafael Correa sebagaimana dilansir CNN (24/4/2016).
Menurut Correa, jumlah tersebut kemungkinan besar akan bertambah karena masih ada 130 orang lainnya yang hilang.
“Ini merupakan hari-hari yang menyedihkan untuk Tanah Air. Negara ini dalam krisis dan merupakan sebuah tragedi nasional, namun kita akan kembali pulih,” ujar Correa dalam pidato yang disiarkan stasiun televisi.
Correa juga mengumumkan delapan hari berkabung bagi para korban meninggal dunia yang juga mencakup warga Inggris, Irlandia, Kanada, Kolombia, Kuba, dan Republik Dominika.
Menurutnya, upaya tanggap darurat berjalan cepat berkat bantuan 27 negara yang mengirimkan tim-tim penyelamat. Sebanyak 113 orang berhasil diselamatkan dari reruntuhan puing selama sepekan terakhir.
“Ini adalah angka yang luar biasa, berkat segala upaya penyelamatan,” kata Correa.
Lebih dari 700 gempa susulan terus mengguncang negara itu sejak gempa besar, memicu kepanikan sesaat tapi kerusakan tak seperah sebelumnya. Gempa susulan ini diperkirakan akan terus terjadi selama beberapa pekan ke depan.
Akibat gempat tersebut, 654 orang tewas, puluhan ribu orang terluka serius, hampir 7 ribu bangunan hancur, lebih dari 25 ribu orang tinggal di tempat penampungan.
Dalam jangka panjang, Ekuador memerlukan setidaknya US$3 miliar untuk membangun infrastruktur yang hancur akibat gempa. (fath/arrahmah.com)