XINJIANG (Arrahmah.com) – Seorang pemimpin Uighur yang diasingkan telah mengklaim bahwa setidaknya 2.000 etnis minoritas Uighur mungkin telah dibunuh oleh pasukan keamanan Cina menyusul kerusuhan pekan lalu di sebuah kabupaten yang bergolak di wilayah Xinjiang Cina barat, jauh lebih banyak daripada yang dilaporkan oleh media pemerintah, sebagaimana dilaporkan RFA, Selasa (5/8/2014).
Mengutip “bukti” dari lapangan, Rebiya Kadeer, presiden Kongres Uighur Dunia yang berbasis di Jerman (WUC), menuduh pemerintah Cina menutup-nutupi apa yang dia sebut “pembantaian” orang Uighur di Yarkand (dalam bahasa Cina, Shache) county di Xinjiang prefektur Kashgar pada tanggal 28 Juli.
Media pemerintah Cina pada awalnya telah mengatakan “puluhan” orang tewas namun angka itu direvisi naik, sehingga korban tewas menjadi 96 minggu ini pemerintah Cina bahkan mengatakan bahwa kerusuhan meletus setelah “geng” Uighur menyerang kantor polisi dan kantor-kantor pemerintahan di Yarkand, Elishku kota, dan bahwa pemerintah bereaksi dengan “tindakan keras tegas untuk memberantas teroris.”
Tapi Kadeer mengatakan kepada RFA Layanan Uighur bahwa berdasarkan informasi WUC yang diterima dari daerah itu “benar-benar berbeda dari data yang diberikan oleh narasi resmi Cina.”
“Kami memiliki bukti di tangan bahwa setidaknya 2.000 Uighur di lingkungan Elishku kota telah dibunuh oleh pasukan keamanan Cina pada hari pertama [kejadian] dan jenazah mereka ‘dibersihkan’ pada hari kedua dan ketiga selama jam malam yang diberlakukan,” katanya.
“Kami telah mencatat pesan suara dari orang-orang di lingkungan itu dan kesaksian tentang apa yang telah terjadi di Elishku, kotapraja Yarkand county, selama pembantaian ini ditulis,” katanya, menambahkan bahwa korban terutama dari desa-desa No 14, 15 dan 16 di perkampungan.
“Kita bisa berbagi fakta-fakta tanpa melepaskan sumber informasi sebab keamanan dan keselamatan mereka terancam,” kata Kadeer, yang telah tinggal di pengasingan di Washington sejak dibebaskan dari penjara Cina pada tahun 2005. Fanshurna ‘alal qawmil kaafiriin yaa Rabbi. (adibahasan/arrahmah.com)