RIYADH (Arrahmah.com) – Para imam Saudi di Masjid Besar di Makkah dan Madinah bungkam atas situasi di Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha dalam khotbah Jum’at mereka, Shehab.ps melaporkan pada Sabtu (9/12/2017). Masjid Al-Aqsha di Yerusalem dianggap sebagai tempat suci dalam Islam setelah Masjidil Haram.
Meskipun ia menyatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi “terus memperjuangkan hak-hak hukum warga Palestina” dan memuji Raja Salman dan pemimpin Muslim lainnya karena telah mengusahakan yang terbaik untuk Islam dan Muslim, Syaikh Maher Mu’eqili yang terkenal, tidak menyebutkan masalah Yerusalem dalam khotbahnya di Makkah.
Sementara Syaikh Abdullah Al-Bu’ejan, yang menyampaikan khotbah Jum’atnya di Masjid Nabawi di Madinah, sama sekali tidak menyebutkan masalah ini. Sebaliknya, ia membahas rahmat Allah dalam pergantian musim sepanjang tahun.
Setelah keputusan Trump tentang Yerusalem, Pengadilan Negeri Arab Saudi memerintahkan media lokal untuk tidak memberikan banyak liputan, Al-Araby Al-Jadeed melaporkan.
Kedutaan Besar Saudi dan Bahrain di Amman juga meminta warga mereka yang tinggal di Yordania untuk tidak ikut serta dalam demonstrasi yang diorganisir untuk memprotes tindakan AS tersebut.
Sementara masyarakat internasional hampir sepaham untuk mengutuk pengumuman Donald Trump tersebut, laporan menunjukkan bahwa putusan Trump diambil dengan kesepakatan awal antara Mesir dan Arab Saudi.
Dalam laporan terpisah, Arab Saudi mengatakan kepada Presiden Palestina untuk menerima sebuah desa di pinggiran Yerusalem sebagai ibukota alternatif Palestina. (althaf/arrahmah.com)