KABUL (Arrahmah.com) – Kelompok hak asasi manusia mengonfirmasikan bahwa negara penjajah AS menggunakan tentara-tentara tak terlatih dalam serangan baru-baru ini di Afghanistan dan membunuh 97 sipil Afghan demi mendapatkan dua mujahidin Taliban.
Komisi Independen Hak Asasi Manusia Afghanistan (AIHRC) mengumumkan pada Selasa (26/5) mengenai pemeriksaan terbaru terkait dengan serangan udara AS di negeri tersebut. Kecelakaan terakhir yang disebabkan oleh ulah AS menghasilkan 21 perempuan Afghan dan 65 anak-anak Afghan gugur.
Serangan udara AS di distrik Bala Buluk, provinsi Farah di barat Afghanistan pada 4 dan 5 Mei lalu, menewaskan sedikitnya 97 sipil Afghan dan hal ini telah berhasil dibuktikan.
AS sempat mengelak dan mengatakan mereka yang tewas bukan dari kalangan sipil, melainkan anggota Taliban. AS mengatakan sipil Afghan yang menjadi korban salah sasaran hanya berjumlah 35 orang dan selebihnya adalah Taliban. Mereka juga menyudutkan Taliban dengan menyebarkan propaganda bahwa Taliban menggunakan sipil sebagai pertahan dan tameng.
Dalam pemeriksaan, ditemukan 11 korban diantaranya adalah laki-laki namun setelah dilakukan investigasi mereka tidak bersenjata sama sekali atau mereka dijadikan tameng oleh Taliban. (haninmazaya/prtv/arrahmah.com)