TEHERAN (Arrahmah.com) – Setidaknya 13.000 orang tewas di ibu kota Iran, Teheran antara Februari dan Maret, kata seorang anggota dewan kota Teheran, Rabu (29/4/2020).
“Dalam dua bulan terakhir, 13.000 orang telah dimakamkan di Teheran,” Mohammad Javad Haghshenas mengatakan kepada harian Aftab-e Yazd yang dikelola pemerintah, Rabu (29/4).
Haghshenas tidak mengatakan berapa proporsi dari kematian ini yang disebabkan oleh coronavirus.
Organisasi Nasional Pendaftaran Sipil (NOCR) Iran, yang merupakan bagian dari Kementerian Dalam Negeri, telah berhenti menerbitkan statistik kematian di negara itu sejak wabah coronavirus, harian yang dikelola pemerintah, Shargh, mengatakan pada Rabu. Keputusan itu dianggap “aneh” oleh media pemerintah.
Jumlah kematian akibat virus corona di Teheran tidak diketahui karena kementerian kesehatan Iran tidak mengungkapkan jumlah kematian virus corona untuk setiap provinsi dan sebagai gantinya melaporkan jumlah kematian keseluruhan untuk seluruh negara.
Pada Rabu (29/4), 5.957 di Iran telah meninggal karena virus dan terdapat 93.657 kasus yang dikonfirmasi, menurut kementerian kesehatan.
Antara 70 hingga 100 orang meninggal setiap hari di Teheran karena virus corona, anggota lain dari dewan kota Teheran mengatakan awal bulan ini.
Seorang pejabat pemerintah kota Teheran juga mengatakan awal bulan ini bahwa pihak berwenang telah menyiapkan 10.000 kuburan untuk korban virus corona di ibu kota.
Para pejabat di Iran, termasuk beberapa anggota parlemen, telah meragukan angka-angka coronavirus resmi di negara itu dan menuduh kementerian kesehatan tidak memiliki transparansi. (haninmazaya/arrahmah.com)