(Arrahmah.com) – Seperti saat Panglima Khalid bin Walid meminta Barra menyemangati pasukannya dengan suaranya yang nyaring, maka bukan kejinya perang yang dibunyikan, namun diberitakannya haribaan Jannah dan Wajah Allah.
Demikian pula yang disaksikan Jaisy Mujahidin (Irak) dalam belasungkawanya atas kesyahidan para pemimpin Mujahidin Harakah Ahrar Asy-Syam, dimana mereka tidak meninggalkan pasukannya.
Maka, pada belasungkawa berikut, mari kita khidmati bahwa mereka ada disana, menyemangati setiap barisan dengan sebuah gema “songsong dan carilah kematian, pasti akan kalian dapatkan kehidupan bersama Allahu Kariim“.
بسم الله الرحمن الرحيم
“169. janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.
170. mereka dalam Keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
171. mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman”
[Q.S Ali Imran: 169-171]
Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat serta salam kepada imamnya orang-orang yang bertaqwa dan tuannya para rasul, serta kepada keluarga dan para sahabat beliau, amma ba’du:
Kami menyatakan belasungkawa kepada Ummat Islam secara umum dan para Mujahidin Syam secara khusus atas kesyahidan sekelompok Komandan Mujahidin pilihan dan orang-orang yang istimewa dari kalangan penduduk Syam, nahsabuhum kadzalika wallahu hasibuhum, yaitu para komandan Harakah Ahrar Syam, Syaikh Komandan Hassan Aboud beserta saudara-saudara beliau yang lain. Kami juga meminta kepada Allah agar menerima mereka semua di sisi-Nya, dan pertemukanlah kami dengan mereka dalam keadaan tidak terkena fitnah.
Sesungguhnya peristiwa dahsyat dan bencana besar yang menjadikan medan jihad dirundung duka ini telah mengambil tempat tersendiri di dalam hati kami. Kami menghibur diri kami sendiri dengan kenyataan bahwa mereka semua kembali keharibaan Ilahi dalam keadaan tengah berjalan di jalan Allah, dan mereka berhasil meraih apa yang selama ini mereka damba-dambakan untuk menutup alam jihad mereka, mereka juga telah membangun sebuah monumen yang tidak akan roboh seiring dengan ketiadaan mereka. Bahkan kami yakin bahwa darah mereka akan menyirami apa yang mereka tanam sehingga akan berbuah kemenangan dan penaklukan dengan izin Allah. Sedangkan monumen tersebut akan menjulang tinggi sehingga Allah menjadikan orang-orang kafir beserta orang-orang yang mengira bahwa seiring dengan terbunuhnya para komandan tersebut maka bangunan mereka akan hancur murka karenanya.
Kami meminta agar Allah mencabut nyawa orang yang membuat rencana dan menjalankan, berfikir lalu bertadabbur, bersuka cita dan berbahagia dengan cara yang mulia, dan mencukupkan keburukan yang ada pada kaum Muslimin dan menjadikan mereka sebagai pelajaran bagi orang-orang yang mengambil pelajaran.
Sungguh baik perkataan seorang syair berikut ini:
Mereka telah membunuhmu, namun kini engkau hidup di dalam surga
Yang di dalamnya ada kenikmatan dan segala kebaikanMereka yang membunuhmu akan mati secara nyata
Karena hati mereka penuh dengan baraJangan kalian kira – wahai para pembunuh – bahwa kalian telah selamat karena,
Uluran waktu yang diberikan oleh rabb kami Sang Pemutus Perkara..Karena kelak akan ada Hisab lalu hanya ada surga,
Dan neraka yang murka terhadap para durjanaBersabarlah, karena hari kiamat adalah hari penyingkapan,
Tidak ada lagi yang memiliki rahasia dan memiliki berita untuk diumumkanSedangkan sang syahid alangkah beruntungnya ia mendapat anugerah
Dari Rabbku yang memuliakannya dengan surga ridhwanIa menjual jiwa raga kepada rabbnya dengan harapan dapat ganti
Yang lebih mulia dari dagangan dan harga yang ia berikanDarahnya memberikan kepada mereka laknat
Yang menjadikan mereka terjerumus ke dalam neraka dan kerugianWahai rabbku terimalah ia sebagai syuhada’, dan anugerahi ia dengan rahmat
Dan rezekikanlah kepadaku dengan hal yang sama wahai Sang Maha PengasihTidak ada Rabb, tidak ada pula sesembahan selain Engkau Sang Penjaga
Maka Jagalah kami dari tipu daya setiap pengecut
Kami meminta kepada Allah Ta’ala agar membimbing saudara-saudara kami yang ditinggalkan oleh para syuahda tersebut dalam tugas-tugas dan kewajiban-kewajiban mereka, agar meneguhkan mereka di atas kebenaran, mewujudkan penaklukan di tangan mereka hingga bumi Syam bebas dari kotoran para thaghut, karena Ia adalah pemilik dari semua itu dan mampu untuk melakukannya
Ya Allah, angkatlah penderitaan dan kesedihan dari para penduduk Syam dan Iraq, rezekikanlah kepada kami kemenangan yang telah Engkau janjikan, terimalah setiap orang yang mempersembahkan jiwa raganya di atas jalan-Mu, sembuhkanlah kaum muslimin yang terluka, kembalikanlah orang-orang yang terusir dan mengungsi ke negeri-negeri mereka dengan selamat, balaskanlah kejahatan yang telah dilakukan oleh para musuh-Mu dan musuh agama-Mu, dan perlihatkan kepada kami dahsyatnya hukuman-Mu wahai Sang Pemilik Kekuatan Yang Kokoh.
BADAN MEDIA JAISY MUJAHIDIN
16 Dzul Qa’dah 1435 H
11 September 2014
(adibahasan/muqawamah/arrahmah.com)