Tentara AS mengakui lima tentaranya tewas dalam empat serangan yang dilakukan para pejuang Irak di berbagai tempat selama hari Jum’at dan Sabtu kemarin.
Dengan angka ini, berarti selama 48 jam, sudah 8 orang tentara AS yang tewas di Irak.
Menurut pernyataan militer AS di Irak, salah satu serangan paling sengit dari pejuang Irak terjadi saat meledaknya sebuah bom yang ditanam di sisi jalan di Timur Laut Baghdad, yang kemudian dilanjutkan dengan kontak senjata.
Seorang pasukan AS lainnya, tewas di distrik Al-Anbar, Barat Irak. Sedangkan sisanya, tiga orang pasukan AS tewas pada hari Jum’at oleh bom dan serangan senjata pejuang Irak. Seorang prajurit AS mengalami luka parah akibat serangan pejuang Irak pada hari Sabtu.
Bush telah mengirimkan ribuan pasukan tambahan ke Baghdad dan sejumlah wilayah di Irak untuk menerapkan langkah pengamanan baru yang lebih intensif. Namun strategi ini gagal mengurangi besarnya kerugian tentara AS yang tewas di Irak.
Sementara itu, di dalam negeri AS, kalangan Demokrat terus mendesak Bush untuk menarik mundur pasukan AS dari Irak. Terlebih setelah melihat jumlah korban serdadu AS di Irak sudah melebihi angka 3.400 orang sejak kehadiran AS di tahun 2003.
AS saat ini juga tengah dirundung masalah terkait tiga orang serdadunya yang ditawan oleh pejuang Irak. Beberapa waktu lalu, komandan tertinggi pasukan AS di Irak yakin bahwa dua dari tiga orang pasukan AS yang ditawan pejuang Irak sepekan lalu, hingga kini masih hidup dan karenanya pengerahan pasukan secara besar-besaran terus dilakukan guna membebaskan tiga tawanan tersebut.
“Kami merasa satu dari tiga orang itu sudah tewas, tapi kami sendiri tidak tahu kebenarannya,” ujar Jendral David Petraeus, salah satu komandan militer AS di Irak.
Pihak pejuang Irak dengan mengatasnamakan Daulah Irak Islamiya, yang merupakan perpanjangan organisasi Al-Qaidah di Irak menyatakan agar pasukan AS tidak lagi mencari pasukan yang disandera guna menyelamatkan nyawa mereka. (eramuslim)