KUNDUZ (Arrahmah.com) – Pada Ahad (8/8/2021), Taliban mengklaim berhasil merebut ibu kota provinsi Kunduz, yang juga bernama Kunduz, di Afghanistan. Klaim tersebut dikonfirmasi oleh koresponden AFP di sekitar area tersebut.
Kunduz adalah ibu kota provinsi ketiga di Afghanistan yang telah jatuh ke tangan Taliban.
“Kunduz telah jatuh. Taliban telah mengambil semua instalasi penting di kota itu,” kata seorang koresponden AFP (8/8).
Di sisi lain, pertempuran juga merebak di provinsi Sar-e-Pul, tepatnya di ibu kotanya yang juga bernama Sar-e-Pul.
Seorang anggota parlemen dari Sar-e-Pul mengatakan kepada AFP bahwa Taliban telah memasuki pusat kota dan pertempuran sedang berlangsung di jalanan.
Beberapa jam setelah jatuhnya Kunduz, Sar-e-Pul juga jatuh ke tangan Taliban sebagaimana dilansir AFP.
“Taliban telah mengepung satu batalyon tentara di pinggiran kota. Semua bagian lain kota berada di bawah kendali Taliban,” kata Mohammad Hussein Mujahidzada, anggota dewan provinsi Sar-e-Pul.
Jatuhnya Kunduz ke tangan Taliban merupakan pukulan besar bagi pemerintah Afghanistan sebagaimana dilansir The New Arab.
Pasalnya, kelompok militan tersebut kini berani keluar dari pedesaan dan meningkatkan serangan mereka di sejumlah pusat kota penting.
Dua ibu kota provinsi lain sudah jatuh terlebih dahulu ke tangan Taliban sejak Jumat (6/8) hingga Sabtu (7/8).
Pada Jumat Taliban merebut ibu kota provinsi pertama mereka, Zaranj di provinsi Nimroz, dan menindaklanjutinya sehari kemudian dengan merebut Sheberghan di provinsi Jawzjan.
Kunduz menandai kejatuhan paling signifikan sejak Taliban melancarkan serangan pada Mei ketika pasukan asing memulai penarikan fase akhir.
Selain Kunduz dan Sar-e-Pul, pertempuran juga dilaporkan terjadi di pinggiran Herat, Lashkar Gah, dan Kandahar.
Kecepatan serangan Taliban mengejutkan tentara Afghanistan.
Pasukan pemerintah sedikit bisa bernapas pada Sabtu malam setelah jet-jet tempur AS mengebom posisi Taliban di Sheberghan.
“Pasukan AS telah melakukan beberapa serangan udara untuk membela mitra Afghanistan kami dalam beberapa hari terakhir,” kata juru bicara Komando Pusat AS Mayor Nicole Ferrara kepada AFP di Washington.
Sheberghan adalah benteng bagi panglima perang Afghanistan terkenal Abdul Rashid Dostum. Kini, milisinya dan pasukan pemerintah dilaporkan telah mundur ke bandara.
Dostum mengontrol salah satu kelompok milisi terbesar di wilayah utara. Dia mendapatkan reputasi menakutkan ketika memerangi Taliban pada 1990-an. (hanoum/arrahmah.com)