TAIPEI (Arrahmah.com) – Untuk ketiga kalinya, Mahasiswa yang tergabung dalam International Muslim Student Association (IMSA) di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST), di Taipei – Taiwan menyelenggarakan kegiatan tahunan yang berjudul “International Muslim Culture Exhibition” (IMCE) 2013. Tema yang diangkat adalah “Halal Food Journey: New Taste, New Experience”. Acara ini diadakan selama dua hari, 16 – 17 Desember 2013.
IMCE dibuka secara resmi oleh Presiden NTUST dan Direktur Office of International Affairs pada Senin (16/12) lalu. Dalam acara pembukaan ini, beberapa kepala perwakilan dari negara-negara Islam/mayoritas Muslim seperti Oman, Indonesia, Turki dan Malaysia turut menghadiri. Dalam sambutannya, Kepala Oman Chamber of Commerce and Industry menyampaikan pentingnya keragaman budaya (termasuk agama) dalam era yang semakin global. Saat ini, terdapat 1,5 milyar Muslim di dunia, sehingga pengetahuan tentang kebudayaan Islam, khususnya makanan halal menjadi penting untuk diketahui bagi masyarakat di Taiwan.
Isro Hutama, Ketua Panitia IMCE 2013, menyampaikan bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memperkenalkan Islam yang lebih dikenal sebagai sebuah budaya di negeri ini melalui makanan. “Mengapa memilih topik makanan halal? Karena masyarakat Taiwan sangat tertarik untuk mengetahui suatu budaya melalui makanannya, sehingga melalui cara ini diharapkan masyarakat Taiwan dapat lebih mengenal Islam dan kebiasaan Muslim.”
Alicia Lloyd, Direktur International Affairs Office NTUST dan juga pembimbing NTUST IMSA juga menambahkan, “Acara ini merupakan salah satu cara yang bagus untuk kami memahami perbedaan budaya, dan sangat penting untuk menciptakan sebuah atmosfer yang baik di kalangan komunitas internasional di kampus NTUST”
Rangkaian acara diadakan dalam IMCE ini, tidak hanya terkait pengenalan konsep halal, tetapi juga keragaman makanan halal dari berbagai belahan dunia. Selain itu pengunjung juga dapat mencoba langsung berbagai aktifitas seperti kaligrafi nama, tato Islami (hyenna), foto dengan menggunakan pakaian Muslim, serta merasakan makanan halal secara gratis dari beberapa negara. Untuk memeriahkan acara, diadakan pula beberapa kompetisi untuk para pengunjung seperti memasak, foto, dan beberapa permainan.
Dalam pelaksanaan IMCE selama dua hari ini, tercatat lebih dari 700 pengunjung dari berbagai universitas dan kota datang menghadiri. Sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa Taiwan di sekitar kota Taipei, warga Taiwan, dan mahasiswa atau komunitas internasional yang berdomisili di Taiwan.
Salah satu pengunjung, Jerrel Lai (mahasiswa Taiwan dari National Chengchi University) menyatakan bahwa acara ini sangat menarik karena ia dapat mencoba berbagai hal dalam acara ini dan dapat berinteraksi dengan Muslim secara langsung. “Sebelumnya saya tidak tahu tentang Islam. Namun dari pameran ini, saya jadi mengetahui lebih banyak tentang kehidupan sehari-hari seorang Muslim”.
Islam di Taiwan
Sebagai gambaran, sebagian besar masyarakat Taiwan adalah penganut Buddha, Taoisme dan China folk religions. Jumlah Muslim di Taiwan sangat sedikit, hanya sekitar 0.2% dari total populasi masyarakat Taiwan.
Sebagian besar dari penduduk Muslim tersebut adalah imigran (pekerja maupun pelajar) dari Indonesia, India, Gambia, Turki, Yordania dan beberapa negara Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara lainnya.
Video teaser kegiatan IMCE 2013
Nila Cynthia (Publication Director of IMCE 2013)
National Taiwan University of Science and Technology
(Ukasyah/arrahmah.com)