MERCA (Arrahmah.com) – Mujahid Somalia menjadikan sekolah dasar sebagai lahan dakwah mereka untuk mentransfer ideologi yang mereka yakini.
Harakah Al-Shabaab di Somalia telah mengeluarkan perintah untuk sekolah-sekolah dasar yang berlokasi di bawah kontrol Al-Shabaab untuk memasukan ideologi Islam sebagai mata pelajaran wajib bagi para generasi muda tersebut.
Otoritas Islam di Merca, yang berlokasi sekitar 70 Km dari baratdaya Mogadishu, telah menerima perintah bahwa laki-laki dan perempuan harus berada di ruang kelas yang terpisah dan bendera nasional Somalia harus diganti dengan bendera Islam berwarna hitam (ar-raya), lansir A-Sharq Al-Awsat.
Para aktivis HAM mulai menunjukkan ketidaksukaan mereka dengan melontarkan statemen yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan sekolah-sekolah tersebut akan menolong “militan” Islam untuk menyebarkan ideologi “radikal” di kalangan siswa sekolah dasar.
“Organisasi jihad mengkombinasikan militansi dan moral dan butuh doktrinisasi juga pengontrolan ide sebagai bagian dari strategi,” ujarPaula Roque, peneliti dari Analisis Keamanan Afrika di Institut Pendidikan Keamanan (ISS) di Afrika Selatan seperti yang dilansir The Media Line.
“Al-Shabaab telah menunjukkan jati dirinya dan membangun struktur administrasi yang rapi dalam rangka mewujudkan cita-cita mereka untuk mendirikan negara Islam,” lanjutnya.
“Pendidikan, bagaimanapun menjadi tanggungjawab Al-Shabaab di wilayah yang berada dalam kontrol mereka juga sebagai ladang potensial rekrutmen dan penyebaran ideologi untuk populasi lokal.”
Roque mengatakan Al-Shabaab benar-benar memperhatikan sistem pendidikan. Mereka menolak buku-buku yang diberikan PBB dan memperingatkan peserta didik juga para pengajar untuk tidak menerimanya dan menggunakannya.
“Al-Shabaab sangat siap mentackel tidak hanya struktur pemerintahan transisi, pendukung asing, kelompok Ahlu Sunnah, tapi juga seluruh kubu yang tidak menyukai tegaknya aturan Islam garis keras.”
Biasanya, sekolah-sekolah di Somalia mengibarkan bendera nasional dan para peserta didik menempelkan emblem di salah satu bagian lengan mereka.
Di bawah perintah Al-Shabaab, bendera nasional diganti dengan bendera harakah Al-Shabaab (bendera Islam/ar-roya-red) yang bertuliskan “Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah” dalam bahasa Arab.
Al-Shabaab juga mewajibkan peserta didik perempuan untuk mengenakan jilbab panjang dan peserta didik laki-laki menggunakan celana yang memperlihatkan mata kaki mereka.
Sheikh Hassan Nour Abu Musab, salah seorang guru agama di salah satu sekolah di wilayah Merca mengatakan, implementasi dari perintah Al-Shabaab diberlakukan sejak 1 Februari.
Komunitas internasional mengatakan bahwa Al-Shabaab mengikuti gaya Taliban.
Baru-baru ini, Al-Shabaab secara resmi menyatakan bahwa kelompoknya bersatu dengan kelompok jihad internasional, Al-Qaeda yang dipimpin oleh Syeikh Usamah bin Ladin. (haninmazaya/themedialine/arrahmah.com)