LATTAKIA (Arrahmah.com) – Mujahidin Kataib Anshar Asy-Syam pada hari Ahad (6/4/20140 merilis bagian pertama dari video “Peperangan Al-Anfal: Saat-saat Paling Indah”. Video yang berdurasi 19 menit 36 detik tersebut mendokumentasikan pertempuran sengit melawan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon di Lattakia. Video itu disebar luaskan oleh akun resmi Jabhah Islamiyah, induk dari Kataib Anshar Asy-Syam, dan sejumlah situs pendukung revolusi Suriah.
Mujahidin Kataib Anshar Asy-Syam [salah satu unsur dalam Jabhah Islamiyah], Jabhah Nushrah, dan Harakah Syam Al-Islam sejak hari Kamis (20/3/2014) mengumumkan dimulainya operasi gabungan “Perang Al-Anfal di Pesisir” atau “Perang Harta Rampasan Perang di Pesisir” di propinsi Lattakia.
Operasi gabungan tersebut bertujuan untuk membebaskan kota Kasab, jalur penyeberangan Kasab [Suriah – Turki], pegunungan di sekitar kota Kasab, menara militer 45, dan desa Samrah yang berada di atas Laut Mediterania serta memiliki jalur menuju pantai Laut Mediterania.
Semua target yang telah disepakati tersebut berhasil diraih oleh mujahidin dalam fase pertama dari operasi “Peperangan Al-Anfal di Pesisir”. Diantara hasil dari operasi tersebut adalah menewaskan sejumlah besar pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon, menewaskan komandan Pasukan Pertahanan Nasional Hilal Asad, dan menghancurkan tiga tank dan beberapa kendaraan militer rezim. Mujahidin juga merebut dua buah tank, beberapa meriam beragam kaliber dan sejumlah besar senjata ringan dan menengah.
Video diawali dengan pengumuman dimulainya operasi gabungan “Peperangan Al-Anfal” oleh wakil dari Mujahidin Kataib Anshar Asy-Syam [salah satu unsur dalam Jabhah Islamiyah], Jabhah Nushrah, Harakah Syam Al-Islam pada hari Kamis (20/3/2014).
Video kemudian memperlihatkan persiapan mujahidin sebelum berangkat menuju medan peperangan. Mujahidin kemudian berangkat menuju medan-medan pertempuran dengan semangat yang tinggi, senyuman ceria dan kebersamaan yang utuh.
Pertempuran sengit untuk membebaskan kota Kasab dan jalur penyeberangan Kasab di utara Lattakia menjadi pemandangan yang sangat menggugah semangat. Mujahidin bertempur dengan gagah berani dan penuh kesabaran. Medan hutan yang lebat dan perbukitan yang terjal sama sekali tidak menyurutkan semangat mujahidin.
Dari balik pepohonan hutan dan atas perbukitan, mujahidin membombardir pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon dengan senjata ringan, senjata menengah, berat dan roket. Desingan peluru dan suara ledakan keras menggelegar dari medan pertempuran.
Video kemudian memperlihatkan mujahidin menyerbu masuk ke jalur penyeberangan Kasab di waktu malam. Pertempuran sengit di waktu malam itu berakhir dengan kemenangan mujahidin. Mujahidin menguasai sepenuhnya jalur penyeberangan Kasab dan merubah namanya menjadi jalur penyeberangan Syuhada’. Bendera tauhid dan mujahidin pun berkibar di atas bangunan-bangunan dalam wilayah jalur penyeberangan Kasab.
Mujahidin kemudian membombardir markas-markas pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah “Hizbullah” Lebanon dalam kota Kasab dengan tembakan roket Grad, meriam Hawan dan senjata berat lainnya. Tembakan-tembakan itu tepat menghantam sasaran dan mengguncangkan pasukan musuh.
Pada akhirnya mujahidin berhasil memukul pasukan rezim dan milisi Syiah. Mujahidin memasuki kota Kasab dengan beberapa kendaraan. Mereka memekikkan takbir dan slogan-slogan kemenangan, “Nabi kita muhammad, pemimpin kita selamanya.” Mujahidin melakukan penyisiran dan berkeliling dalam kota Kasab.
Namun peperangan belum berakhir dengan pembebasan kota Kasab. Mujahidin melanjutkan operasi mereka dengan mengejar pasukan pasukan rezim dan milisi Syiah yang melarikan diri ke desa Samra. Pertempuran sengit kembali meletus. Kali ini mujahidin juga mengerahkan tank dan kendaraan yang dilengkapi senjata mesin berat ke garis depan pertempuran. Meriam dan roket mujahidin juga menghujani pertahanan pasukan rezim dan milisi Syiah dalam desa Samra. Tak ayal suara ledakan dan dentuman keras terdengar jelas dari wilayah pertempuran yang berada di perbukitan.
Tiada yang bisa diucapkan oleh mujahidin dari hasil pertempuran tersebut selain pekikan takbir dan tahmid. Mujahidin sepenuhnya menguasai desa Samra. Dengan itu mujahidin juga menguasai akses jalur menuju pantai Laut Mediterania. Video dengan jelas memperlihatkan mujahidin berkumpul di pinggir pantai pasca kemenangan di desa Samra.
Setelah melakukan sujud syukur, mujahidin duduk-duduk di bebatuan pantai Laut Mediterania. Inilah untuk pertama kalinya selama tiga tahun revolusi Suriah, mujahidin berhasil menembus basis kekuatan rezim Nushairiyah Suriah di propinsi Lattakia sampai menjejakkan kaki mereka di pantai Laut Mediterania. Benar-benar “Peperangan Al-Anfal di Pesisir”.
Operasi gabungan “Peperangan Al-Anfal di Pesisir” sampai saat ini masih terus berlanjut. Sejumlah Amir, komandan dan mujahid terbaik telah gugur dalam operasi mujahidin yang sangat mengguncangkan dunia ini. Semoga Allah senantiasa melimpahkan kesabaran, keuletan, persatuan dan kemenangan kepada mujahidin Islam.
(muhib al majdi/arrahmah.com)