KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Setelah kasus hilangnya MH370 yang hingga kini masih misteri, maskapai penerbangan Malaysia kembali mengalami musibah setelah pesawat mereka seri MH17 rute Amsterdam-Kuala Lumpur ditembak jatuh di perbatasan Ukraina.
Menurut situs resmi Malaysia Airlines, pesawat yang ditembak jatuh bertipe Boeing 777-200 berpenumpang 295 orang, terdiri dari 280 penumpang dan 15 awak pesawat.
Meski Malaysia Airlines belum mengeluarkan manifest penumpang yang resmi di situsnya, namun KBRI Malaysia melalui Atase Perhubungan sudah mendapatkan nama-nama mereka.
Ini berdasarkan hasil penyidikan otoritas penerbangan Malaysia yang dikirim kepada Kementerian Perhubungan Indonesia melalui Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata. Berikut daftar nama 12 WNI yang menjadi korban MH17:
1. Mr Hadiono Gunawan (kursi nomor 1D)
2. Mrs Yodricunda Theistiasih (11E)
3. Mrs Ketut Wiartini (14H)
4. Mrs Yuli Hastini (16G)
5. Mrs Supartini (31K)
6. Mr Hendry (32E)
7. Ms Gerda Leliana Lahenda (14C)
8. Mtr Werther Smallenburg (12E)
9. Mrs Jane M Adi Soetjipto (14A)
10. Mrs Vickiline Kurniati Kardi (19F)
11. Mr Wayan Sujana (12D)
12. Clarice Yelena Huizen (bayi)
Duta Besar Indonesia untuk Belanda, Retno Marsudi, mengatakan bahwa jumlah korban itu masih sangat mungkin bertambah lagi mengingat masih ada 47 penumpang yang belum diverifikasi kewarganegaraannya. Pihak maskapai juga disebut berupaya memastikan kewarganegaraan para korban, sebagaimana dirilis oleh Tempo.
Maskapai penerbangan asal Negeri Jiran itu belum mengeluarkan secara resmi daftar manifes penerbangan MH17. Menurut rencana, daftar nama penumpang itu akan segera dirilis melalui situs resmi Malaysia Airlines.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak bersumpah akan mencari tahu penyebab utama dari kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 di timur Ukraina pada Kamis. Meski pejabat Ukraina menyatakan bahwa pesawat ditembak oleh roket, Najib berjanji pihak Malaysia akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh.
“Tidak ada satu informasi yang akan kami lewati,” kata Najib dalam konferensi pers di Hotel Sama-Sana pada Jum’at, (18/7/2014), seperti dilaporkan Bernama.
Pemerintah Republik Indonesia (RI) menyerukan dilakukannya investigasi internasional secara menyeluruh terhadap jatuhnya pesawat penumpang Boeing 777-200 milik maskapai penerbangan Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 di daerah Torez, dekat Kota Shakhtarsk, Donetsk, Ukraina Timur, Kamis (17/7).
Hal ini lantaran, jatuhnya pesawat dengan rute perjalanan dari Amsterdam, Belanda, menuju Kuala Lumpur, Malaysia, tersebut disebabkan oleh penembakan rudal dari darat ke udara. “Kalau itu benar, itu adalah pelanggaran hukum internasional, bahkan hukum perang. Jika terbukti, Indonesia berharap pelaku diberi sanksi dan hukuman yang tegas,” ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam keterangan pers di kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jum’at (18/7).
(ameera/arrahmah.com)