OSLO (Arrahmah.com) – Norwegia menolak memberikan kekebalan diplomatik kepada tim keamanan Saudi dan justru memberi tahu aktivis HAM terkemuka yang berbasis di Oslo, Iyad al-Baghdad, tentang insiden tersebut.
Kementerian Luar Negeri Norwegia mengonfirmasi bahwa mereka memblokir permintaan kekebalan diplomatik dari Riyadh, tetapi menolak berkomentar lebih lanjut tentang kasus-kasus individu untuk alasan kerahasiaan.
“Karena mereka sebagian besar adalah orang-orang yang memiliki tugas internal di kedutaan, sembilan dari 10 orang terdaftar sebagai tenaga administrasi/ teknis sesuai dengan praktik normal,” kata Guri Solberg, juru bicara Kementerian Luar Negeri, kepada Dagbladet (15/12/2020).
Permintaan itu dibuat hanya beberapa minggu sebelum jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh oleh regu pembunuh Arab Saudi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018.
Menyusul permintaan Riyadh tersebut, Dinas Keamanan Norwegia (PST) memberi tahu Iyad al Baghdadi, seorang aktivis HAM asal Saudi yang kerap menentang pelanggaran HAM oleh pemerintah Saudi.
Baghdadi mengatakan kepada Dagbladet bahwa dia yakin permintaan Saudi untuk kekebalan diplomatik terkait dengan proyek-proyek yang telah dia diskusikan dengan Khashoggi.
Kolumnis untuk Middle East Eye dan Washington Post ini melakukan perjalanan ke Oslo pada waktu yang sama saat permintaan Saudi dibuat ke Norwegia.
“Saat itu, Arab Saudi sangat terobsesi dengan Jamal Khashoggi. Saya yakin mereka melihat orang-orang mengawasinya, dan saya selalu bersamanya,” kata Baghdadi kepada Dagbladet, “Jika mereka mengirim tim, saya akan berasumsi itu untuk mencari tahu apa yang terjadi antara saya dan Khashoggi. Kami berbicara tentang bertemu lagi dan melakukan proyek bersama.”
Baghdadi sebelumnya mengatakan bahwa Saud al Qahtani, yang diyakini oleh CIA dan para ahli PBB telah mengawasi operasi Khashoggi di bawah arahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, mencoba membunuhnya.
Tahun lalu, CIA memberi tahu PST tentang kemungkinan ancaman bagi kehidupan Baghdadi. Ancaman itu dilaporkan terkait dengan perannya dalam mengungkap dugaan peretasan telepon pemilik Amazon Jeff Bezos oleh Mohammed bin Salman.
PST menyarankan Bagdhadi untuk pindah rumah demi keselamatannya. Dia telah pindah beberapa kali di Norwegia untuk perlindungannya.
Kedutaan Arab Saudi di Oslo menolak berkomentar kepada Dagbladet atas ceritanya. (Hanoum/Arrahmah.com)