JAKARTA (Arrahmah.com) – Cuitan CEO Bukalapak Achmad Zaky soal anggaran Research & Development Indonesia yang kalah jauh dibanding negara-negara lain, seperti Amerika, China, Jepang, dan lainnya, dan harapan kepada ‘presiden baru’ memicu perang tagar dalam dua hari ini.
Pihak yang merasa terganggu dengan cuitan Zaky menyerukan untuk #uninstallbukalapak.
Tagar tersebut kemudian menjadi trending setelah beberapa jam. Tak tak setelah tagar itu digaungkan, muncul serangan balik.
Pihak yang mendukung Zaky dan tidak setuju dengan #uninstallbukalapak tidak tinggal diam. Lalu muncul tagar #DukungBukaLapak, disusul kemudian dengan #UninstallJokowi.
Tagar #UnintallJokowi melaju dengan cepat dan menempati puncak trending topic dunia.
Beragam komentar warganet mengomentari kedua tagar yang lagi mendunia tersebut.
@TiffahMin: BukaLapak adalah satu satunya MarketPlace yang Sahamnya tidak dijual ke asing. Beda ma Gojek, Lazada dll , Nasionalisme-nya Ahmad Zaki tinggi, Maka sebagai anak bangsa, Tentu saya Dukung BukaLapak.
@fajarmidnigh: Kejam emang netizen. #UninstallJokowi #ShutDownJokowi
@agus_bragas: Kubu petahana akan tumbang dengan sendirinya kalau gini.
@HerjayaBambang: Gilaaa ini hesteg.. mendunia banget.. Greget…#UninstallJokowi
@nitarose38: Selamat pagiiii, masih lanjut #UninstallJokowi ? Makin mantap aja nih guys nembus 370rb. Ga ada perlawanan ga seru yaa hahahaha.
Tidak lama setelah perang tagar #UnInstallBukalapak dan #UninstallJokowi, muncul tagar baru yaitu #ShutDownJokowi.
Awalnya #ShutDownJokowi muncul dengan menempati posisi kelima dalam daftar trending topic Twitter Indonesia. Dalam sejam kemudian, tagar ini naik ke peringkat keempat daftar trending topic.
Kemudian setengah jam selanjutnya, #ShutDownJokowi makin naik menempati posisi ketiga, mengekor #UninstallJokowi dan #AjiMumpungItu.
Beberapa postingan #ShutDownJokowi menyertakan dengan tagar populer sebelumnya #UninstallJokowi.
Mengenai polemik cuitan Zaky dan disambut #uninstallbukalapak, pengamat media sosial dari Drone Emprit, Ismail Fahmi mengatakan bahwa politik telah meng-uninstall karya anak bangsa.
Hal tersebut disampaikan Fahmi melalui akun Facebooknya.
Fahmi kemudian mengungkapkan sekelumit cerita bagaimana anak bangsa membangun startup dengan peluh dan air mata.
“Saya sering dengar cerita perjuangan mereka yg membangun startup hingga mulai mendapat funding, dan mulai jadi unicorn. Bisa ditanya, lebih banyak peluh dan airmatanya atau dukungan dan kemudahan dari pemerintah? Tanya sendiri, saya ndak akan bilang. You will understand,” tulis Fahmi.
Diketahui, Zaky sendiri mengawali Bukalapak pada awal tahun 2010 sebagai divisi agensi digital bernama Suitmedia yang berbasis di Jakarta.
Suitmedia merupakan perusahaan agensi digital yang menawarkan jasa pengembangan web, aplikasi, strategi optimalisasi pemasaran digital dan lain-lain.
Dalam perjalanannya di Suitmedia, Zaky merasa ada yang kurang. Ia ingin menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang. Dari sanalah kemudian tercetus ide mendirikan Bukalapak.
(ameera/arrahmah.com)