MEKKAH (Arrahmah.com) – Cuaca buruk akan melanda kota suci Mekkah sampai Selasa dan peringatan telah dikeluarkan tentang kondisi cuaca itu pada Kamis (10/9/2015), sehari sebelum kecelakaan yang terjadi di Masjidil Haram, ungkap Presidensi Meteorologi dan Lingkungan (PME) Arab Saudi, sebagaimana dilansir oleh Arab News, Ahad (13/9).
“Langit mendung dan hujan guntur yang disertai angin yang bergerak dengan kecepatan sekitar 50 km per jam yang membawa debu, diperkirakan terjadi selama beberapa hari ke depan,” kata juru bicara PME Hussein Al-Qahtani.
“Kecepatan angin tercatat 60 km per jam, disertai guntur dan hujan pada Jum’at,” kata Hussein.
“Sebelumnya PME telah memberi peringatan tentang adanya cuaca buruk, dan telah memberikan informasi kepada badan-badan khusus di daerah-daerah yang berbeda di dalam Kerajaan Arab Saudi secara rutin dan jika ada situasi darurat,” tambah Al-Qahtani.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud juga telah mengunjungi lokasi bencana di Masjidil Haram pada Sabtu kemarin.
Raja Salman juga menyampaikan belasungkawa dan mengunjungi para korban di rumah sakit serta memerintahkan untuk melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.
Insiden seperti ini bukan yang pertama kalinya menimpa para jemaah haji. Pada tahun 2006 juga pernah terjadi tragedi yang menewaskan lebih dari 306 jamaah yang terinjak di Mina saat sedang melempar jumroh.
Walaupun hal tersebut penuh dengan risiko, namun tidak menyurutkan semangat para jamaah untuk menunaikan rukun Islam kelima.
“Kejadian ini mengingatkan saya untuk tetap beriman pada Allah dan meyakini bahwa saya tidak akan meninggal jika belum masanya, baik itu di Masjidil Haram ataupun pada saat sedang tidur dengan tenang di ranjang,” kata Faten Abdelfattah, (32), seorang jamaah dari Texas, Amerika Serikat.
Faten juga percaya bahwa insiden yang terjadi pada hari Jum’at lalu akan membuat Kerajaan Saudi lebih berhati-hati dan memperhatikan keamanan sehingga membuat jamaah menjadi lebih tenang.
“Saya lebih tenang setelah mengetahui bahwa mereka mencegah jamaah memasuki Masjidil Haram untuk memeriksa alat-alat konstruksi. Saya yakin mereka mementingkan para jamaah,” kata Faten.
(ameera/arrahmah.com)