BANDUNG (Arrahmah.com) – Dengan bantuan sesama syiah lintas dunia, perang yang berkecamuk di Suriah kian panjang, seolah tak bertepi. Rakyat yang hanya berharap reformasi dan keadilan terus menjadi korban kekejian Presiden tiran Basyar al Assad. Rakyat pun kian jauh dari hidup berkelayakan.
Bantuan kaum Muslimin dunia, termasuk di Indonesia bermunculan. Mereka mengulurkan bantuan dan menjadi kepanjangan tangan Mukhlisin Indonesia berderma untuk Suriah. Salah satunya adalah organisasi kemanusiaan Gaul Peduli Syam (GPS).
Untuk menolong Muslimin Suriah, beberapa waktu lalu GPS menggalang Coin4Syam. Program bermodal receh bervisi miliaran ini ternyata menampakkan animo masyarakat Indonesia yang menggembirakan.
“Alhamdulillah. Ini suatu yang di luar dugaan, ternyata masyarakat begitu antusias menyambut program ini. Mungkin karena program ini terkesan lebih merakyat dan menyentuh semua lapisan masyarakat,” ujar Ahmad Kindi mewakili GPS kepada Arrahmah, Selasa (2/6/2015).
Menurutnya, setelah memasuki minggu kedua ini lebih kurang 200 donatur telah menyumbang melalui Coin4Syam. Diantaranya merupakan pegawai, pedagang, mahasiswa, supir taksi, santri dan sebagainya.
Relawan yg bekerja secara sukarela pun kian bertambah untuk menjadi agen Coin4Syam yang siap menjemput koin-koin para donatur, berapa pun jumlahnya.
Dalam satu pekan, page Coin4Syam pada Facebook meraih 700 like. Kemudian banyak yang menanyakan kepada para agen bagaimana cara untuk berdonasi koin. Selain itu, kian bertambah pula masyarakat yang menjanjikan akan mengumpulkan recehan untuk diambil para agen di akhir bulan, guna diinfaq-kan membantu meringankan derita saudara muslim Suriah. Alhamdulillah.
Saat ditanya mengenai jumlah penghimpunan sementara Coin4Syam dan alokasinya, Ahmad Kindi menjawab ringan.
“Rekapitulasi sementara dalam putaran 10 hari pertama ini telah terkumpul lebih dari 4,5 juta rupiah dari infaq dana dan koin-koin yang selama ini mungkin terabaikan. Apakah jumlahnya akan bertambah dan kian bertambah, itu kita serahkan kepada Allah. Yg jelas para agen akan tetap semangat bekerja dan optimis, insya Allah jumlah ini akan semakin bertambah.”
Ia melanjutkan, ” Ya, utk awal ini kita alokasikan untuk operasional pabrik roti (lihat pabrik roti disini). Ke depan mungkin kita juga alokasikan untuk rumah sakit lapangan, operasional madrasah dan kebutuhan-kebutuhan Muslim Suriah lainnya. Insyaa Allah.”
GPS bermitra dengan MMS
Untuk melaksanakan pendistribusian donasi dari Muhsinin Indonesia, GPS bermitra dengan MMS.
“Sebenarnya GPS sudah bermitra dengan MMS sejak 2014, dalam program bantuan paket musim dingin,” ujar Ahmad Kindi.
Hal tersebut diungkapkan Ahmad Kindi untuk menjaga keamanahan GPS.
“Sebagaimana biasanya, dalam usaha menggalang donasi, kita akan menghadapi sikap curiga dari masyarakat. Selain itu, donasi merupakan amanah dari ummat yang harus benar-benar dikelola dengan amanah. Untuk itu kita harus betul-betul memilih pihak yang dapat dipercaya untuk bekerjasama. GPS melihat bahwa sejak 2013 hingga sekarang, MMS telah aktif menyalurkan bantuan kemanusiaan untuk Muslimin Suriah dengan total lebih kurang 8 miliar rupiah, dalam bentuk biaya operasional pabrik roti, di mana roti hasil produksi ini dibagikan gratis untuk saudara kita di Suriah.”
Selain itu pada musim dingin yang lalu, lanjut Ahmad, MMS juga aktif menggalang dana untuk pembelian paket musim dingin berupa jaket, sepatu, dan selimut yang sangat vital bagi keselamatan saudara kita ketika musim salju. Pada Idul Adha 1435 H (2014 M) lalu, MMS juga telah menyalurkan kurban berupa domba-domba untuk saudara kita di Suriah. Itu sebabnya GPS memutuskan menggandeng MMS sebagai mitra strategis jangka panjang yang kredibel dalam penyaluran bantuan kemanusiaan Muslimin Suriah. Alhamdulillah, fasilitas-fasilitas yang pernah didirikan MMS itu sampai saat ini masih berdiri dan beroperasi.
Namun, ada satu gedung dan mobil yang dihancurkan oleh serangan bom rezim Assad, yakni markas MMS. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa hanya korban luka. Dan Alhamdulillah sekarang kita sudah mendirikan markas baru di sana.
Itulah kendala umum yang dihadapi MMS dan GPS dalam membantu Muslimin Suriah. Adapun kendala pendistribusian di lapangan masih bisa ditangani.
“Yang kami alami sejauh ini seputar ancaman serangan dari rezim (nusyairiyah) yang bisa muncul kapan saja. Selebihnya masih bisa diatasi,” jelas Ahmad.
Secara khusus, bisa dikatakan yang lebih menjadi kendala bukan pada pendistribusian, melainkan pada saat pengumpulan bantuan atau donasi. Karena ternyata masih banyak masyarakat yang belum mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di Suriah. Akhirnya sambil mengumpulkan donasi, relawan GPS dan MMS juga sambil mengedukasi masyarakat terkait kondisi yg dialami saudara Muslim kita di Suriah.
Sebagian masyarakat takut menyumbang ke Suriah karena khawatir yang disumbanginya syiah atau pemberontak. Karenanya, selain memberi penerangan secara langsung, relawan GPS dan MMS juga mengarahkan masyarakat untuk mengakses website GPS dimana di dalamnya dimuat berita perkembangan kondisi Suriah juga memuat laporan donasi yang masuk dan yang sudah disalurkan.
Alhamdulillah, semoga program Coin4Syam dapat berjalan lancar, dan donasi “recehan” dari masyarakat Indonesia dapat “membeli” Suriah.
Ketika ditanya tentang pesan khusus untuk masyarakat Indonesia, GPS dan MMS menjawab bernas.
” Rasulullah bersabda: ‘Lindungilah dirimu dari api neraka walau dengan sekeping kurma’. Semoga keping-keping koin yang kita sumbangkan untuk saudara Muslim Suriah bisa menjadi penyebab terlindungnya diri kita dari api neraka.” (adibahasan/arrahmah.com)