POITIERS (Arrahmah.com) – Sejumlah ekstrimis sayap kanan menyerbu sebuah Masjid di Poitiers pada hari Sabtu (20/10/2012) dalam rangka memprotes tempat ibadah umat Islam, AFP melaporkan.
Dalam serangan terbaru terhadap Masjid ini, sekelompok aktivis sayap kanan Prancis telah menyerbu dan menjajah Masjid di kota bersejarah Poitiers, untuk mengejutkan masyarakat Muslim.
“Kami seperti disambar petir,” kata seorang imam Majis, Boubaker El Hadi Amor, kepada AFP.
Para ekstrimis rasis itu datang dari berbagai bagian negara Prancis, berkumpul di depan Masjid untuk memprotes konstruksi Masjid.
Mereka mendaki atap Masjid dan memasang dua banner, salah satunya untuk menunjukkan organisasi mereka, sementara yang satu lainnya bertuliskan “Charles Martel mengalahkan orang-orang Arab di Poitiers pada tahun 732.”
“Orang-orang ini adalah orang-orang yang terpaku pada tahun 732, dan yang tidak sadar bahwa dunia telah berubah,” kata El Hadi Amor.
Pertempuran pada tahun itu diingat oleh orang-orang Prancis, untuk menghentikan perkembangan Islam di Eropa Barat.
Setelah negosiasi, para ekstrimis itu sepakat untuk mengakhiri penyerbuan mereka di dalam Masjid dan kemudian meninggalkan Masjid.
“Kami berencana untuk tetap tinggal, tetapi karena kami tidak punya niat untuk konfrontasi fisik, kami pergi dengan polisi dalam suasana hati yang baik tanpa akhir yang tidak bahagia,” kata juru bicara para demosntran, Damien Rieu.
Empat aktivis sayap kanan ditahan oleh polisi untuk diinterogasi setelah menyerbu Masjid tersebut, sementara para demonstran lainnya hanya diperiksa identitasnya.
Mungkin juga akan ada tuduhan pencurian terhadap mereka, karena 10 karpet di Masjid telah hilang dan di bawa ke atap, sehingga rusak berat terkena air hujan. (siraaj/arrahmah.com)