KAIRO (Arrahmah.com) – Setelah hampir 90 menit melakukan pertemuan dengan Presiden Muhammad Mursi di Kairo kemarin siang (14/7/2012), Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, mengatakan bahwa waktunya telah tiba bagi militer untuk kembali pada tugasnya menegakkan keamanan nasional dan memungkinkan Mursi untuk memperoleh otoritas penuh sebagai presiden.
Clinton berbicara pada konferensi pers bersama dengan rekannya dari Mesir Mohamed Kamel Amr di Istana Kepresidenan di Heliopolis, tempat pertama yang ia kunjungi dalam lawatan dua harinya ke Mesir yang akan mencakup pertemuan dengan Marsekal Hussein Tantawi, kepala Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF), yang dipuji Clinton karena dinilai telah melindungi revolusi Mesir, “tidak seperti tentara Suriah.”
Clinton mengatakan bahwa sekarang terserah kepada semua pihak Mesir untuk bekerja menyelesaikan apa yang ia katakan sebagai transisi demokrasi yang dimulai satu setengah tahun lalu. Clinton menegaskan bahwa AS bersedia membantu transisi ini.
Clinton juga memuji komitmen yang telah dibuat Mursi untuk menjadi presiden bagi semua rakyat Mesir dan juga komitmen untuk menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas. Dia juga mengatakan bahwa dia menegaskan kembali dukungan AS bagi perekonomian Mesir dan menegaskan kembali komitmen yang dibuat beberapa bulan yang lalu oleh Presiden AS Barack Obama untuk membantu Mesir dengan keringanan utang dan dengan promosi bisnis.
Clinton mengatakan bahwa pemerintah AS akan mengirim tim bisnis tingkat tinggi ke Mesir pada bulan September untuk membantu mencari peluang bisnis dan investasi bersama dengan rekan-rekan Mesir.
Menlu AS ini pun tak lupa menekankan rekannya Menteri Luar Negeri Amr, mengenai kebutuhan untuk Mesir untuk terus menghormati perjanjian damai dengan Israel.
Dalam sambutannya, Amr mengatakan bahwa Mesir memiliki komitmen dengan semua perjanjian internasional dan akan terus menghormati Perjanjian Perdamaian Mesir-Israel.
Clinton menambahkan bahwa ia tidak menekan Mursi untuk mengadakan pertemuan segera dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan mengatakan terserah kepada kedua pemimpin.
Pada sisi lain, Hillary mengatakan ia memuji kembalinya Mesir untuk memainkan peran regionalnya yang lebih holistik dan memuji partisipasi Presiden Mursi dalam KTT Afrika yang akan dibuka pekan ini di Addis Ababa. (althaf/arrahmah.com)