ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Menlu AS, Hillary Clinton, menyatakan pada hari Selasa (8/5/2012) mendesak Pakistan untuk melakukan tindakan lebih intensif untuk memastikan bahwa tanahnya tidak menjadi tempat melancarkan berbagai tindakan terorisme.
Hal ini disampaikan Clinton melalui konferensi pers bersama dengan menteri luar negeri India. India telah berulang kali menuduh Pakistan, rivalnya yang sama-sama mengembangkan senjata nuklir, menarik diri ketika menangani operasi militer di negerinya.
Baik Washington maupun New Delhi dengan tegas mengkritisi Pakistan atas ketidakmampuannya dalam menahan Hafiz Saeed, yang diklaim sebagai tersangka untama dalam merencanakan serangan tiga hari di pusat ekonomi India, Mumbai, tahun 2008.
India sangat marah bahwa Pakistan belum melakukan penahanan meskipun Saeed diklaim menyerahkan bukti atas keterlibatannya.
“Kami melihat bahwa pemerintah Pakistan harus berbuat lebih banyak,” kata Clinton. “Perlu untuk memastikan bahwa wilayahnya tidak digunakan sebagai batu loncatan untuk serangan teroris apapun, termasuk di dalam tanah Pakistan sendiri. Karena fakta yang sangat disayangkan bahwa teroris di Pakistan telah menewaskan lebih dari 30.000 warga Pakistan.”
Hubungan Islamabad dan Washington telah jatuh selama tahun lalu, terutama karena serangan drone AS di Pakistan dari Afghanistan dan serangan sepihak AS yang menewaskan pemimpin Al Qaeda, Syaikh Usamah bin Laden, di Pakistan.
Fakta bahwa Syaikh Usamah bersembunyi di sebuah kota militer di Pakistan telah dimanfaatkan oleh India sebagai bukti bahwa Islamabad seolah menyeret kakinya dalam menindak terorisme. (althaf/arrahmah.com)