SAN’A (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri AS, Hillary Clinton, mendarat di Yaman pada hari Selasa (12/1/2011) dalam kunjungan dadakan yang bertujuan membantu Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh untuk mengatasi masalah Al-Qaeda yang mengancam negaranya dan negara-negara Barat.
Clinton mengatakan perjalanan ini bertujuan untuk memulai pembicaraan “strategi komprehensif” di luar kerja sama militer untuk mengatasi berbagai masalah Yaman.
“Kami bermitra dengan Yaman dan negara-negara Teluk lainnya di samping masalah terorisme, khususnya Al Qaeda di Semenanjung Arab,” kata Clinton pada wartawan saat kedatangannya.
“Yaman mengakui ancaman AQAP dan Yaman telah menjadi semakin berkomitmen untuk memperluas strategi kontra-terorisme,” katanya.
“Pada saat yang sama, kami berkomitmen untuk melakukan pendekatan yang seimbang terhadap Yaman yang meliputi bantuan sosial, ekonomi, dan politik,” tambahnya.
Kedutaan AS di San’a mengatakan Clinton di Yaman dalam kunjungan setengah hari untuk “membawa pesan dari ‘kemitraan jangka panjang.”
Clinton, yang tengah melakukan perjalanan lima hari di semenanjung Arab, bertemu dengan Saleh untuk melakukan pembicaraan dan makan siang di bawah pengamanan ketat di istana presiden.
“Kami menghadapi ancaman teroris di Al Qaeda,” kata Clinton kepada wartawan saat ia berdiri dengan Saleh di tangga istana kepresidenan. “Kami berfokus tidak hanya pada ancaman jangka pendek tetapi pada tantangan jangka panjang.”
Sementara itu, kedutaan Yaman di Washington merilis sebuah pernyataan yang mengatakan: “Yaman tertarik untuk melanjutkan pembicaraan bilateral untuk mengatasi tantangan pembangunan dan keamanan.”
“Kami telah menyeimbangkan kembali paket bantuan kami sehingga menghindari ketidakproporsionalan. Bantuan ini terdiri dari dana kontra-terorisme dan juga prioritas-prioritas lainnya,” pungkas Clinton pada wartawan. (althaf/arrahmah.com)