WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Hillary Clinton mengatakan bahwa AS akan “memihak rakyat Irak” selama periode transisi yang sangat sulit di negara tersebut.
Ia mengatakan hal itu ketika melakukan kunjungannya sebagai pejabat tinggi ke Irak.
Presiden Barack Obama sudah meminta AS menarik kembali tentaranya dari beberapa kota Irak menjelang akhir Juni. Sedangkan semua brigade tempurnya akan pergi menjelang musim panas tahun depan.
Kunjungan Clinton ini dilakukan setelah dua hari pemboman di Irak yang menewaskan sedikitnya 155 orang.
“Kami ingin melihat stabilitas, kedaulatan, dan kemandirian Irak,” kata Clinton selama pertemuannya dengan orang Irak dari berbagai kelompok masyarakat.
“AS akan bersama dengan rakyat Irak dan akan mencari cara untuk membuat hubungan yang lebih dekat dan penting di masa yang akan datang.”
Mengikuti pertemuannya dengan pejabat Irak termasuk Perdana Menteri Nouri Maliki, Clinton telah mengadakan jumpa pers dengan rekan Iraknya Hoshyar Zebari.
Ia mengutuk meningkatnya serangan bom di Irak dalam beberapa hari belakangan ini.
Sebelum meninggalkan Baghdad, ia juga akan mendiskusikan serangan terbaru dengan panglima AS di Irak, Jen Raymond Odierno.
“Saya ingin evaluasinya atas apa yang menimpa Irak selama ini dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya insiden pemboman serupa oleh pasukan AS dan pemerintah Irak,” katanya.
Clinton mengatakan pemerintah Irak telah membuat kemajuan yang mengesankan namun tetap saja ada orang yang tidak menginginkan usaha tersebut berhasil. (Althaf/bbc/arrahmah.com)