WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri AS Hillary Rodham Clinton membuka perjalanan sembilan harinya ke kawasan Asia-Pasifik pada mulai hari Selasa (12/1) dengan pembeberan kebijakan yang telah ditetapkan AS terhadap wilayah tersebut. Clinton menekankan bahwa masa depan Amerika tergantung pada masa depan Asia-Pasifik.
Clinton menyampaikan pidatonya di East-West Center di Honolulu, Hawaii. Rencananya ia akan melakukan perjalanan ke Papua Nugini, Selandia Baru dan Australia dari 14-19 Januari.
Di hadapan forum yang dihadiri sekitar 150 orang itu, Clinton yang ada dalam perjalanan keempatnya ke kawasan Asia-Pasifik dalam 11 bulan terakhir, mengatakan “Saya ingin menggarisbawahi bahwa kami kembali untuk tinggal.”
Kawasan Asia-Pasifik merupakan kawasan prioritas bagi Amerika Serikat, kata Clinton, sambil menambahkan bahwa “Masa depan Amerika terkait erat dengan masa depan Asia-Pasifik, dan masa depan kawasan ini tergantung pada Amerika.”
Dalam pidatonya, Clinton menjabarkan kebijakan pemerintah Obama terhadap kawasan Asia-Pasifik dari delapan aspek:
Pertama, mendukung persahabatan dan persekutuan dengan Jepang, Korea Selatan, Thailand, Filipina dan Australia. “Hubungan persekutuan ini merupakan landasan atas keterlibatan regional AS,” kata Clinton.
Kedua, membahas tantangan global dengan Cina. Menurut Clinton, administrasi Obama berkomitmen untuk memperkuat hubungan dengan Cina dan pemain kunci lainnya di wilayah Asia-Pasifik.
Aspek-aspek lain termasuk: memperkuat hubungan AS-India; membangun kerjasama dengan Asia Tenggara; membatasi proliferasi nuklir; terlibat secara langsung dengan beberapa kelompok yang ada di luar pemerintah; merangkul dengan Myanmar; dan mengejar kepentingan bersama melalui keterlibatan multilateral.
Clinton mengatakan administrasi Obama menantikan perluasan keterlibatan AS dan bekerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik.
“Amerika Serikat telah kembali,” kata Clinton. (althaf/xnh/afp/arrahmah.com)